MAHABBAH DALAM KITAB AL-HIKAM KARYA IBN ‘ATA’ILLAH AS-SAKANDARIY (648 H/1250 M – 709 H/1309 M)

M. Rifqi Aulia Ardiansyah, NIM.: 17105010006, (2023) MAHABBAH DALAM KITAB AL-HIKAM KARYA IBN ‘ATA’ILLAH AS-SAKANDARIY (648 H/1250 M – 709 H/1309 M). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (MAHABBAH DALAM KITAB AL-HIKAM KARYA IBN ‘ATA’ILLAH AS-SAKANDARIY(648 H/1250 M – 709 H/1309 M)) 17105010006_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (3MB) | Preview
	Text (MAHABBAH DALAM KITAB AL-HIKAM KARYA IBN ‘ATA’ILLAH AS-SAKANDARIY(648 H/1250 M – 709 H/1309 M)) 17105010006_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Dalam tasawuf, maḥabbah dapat dimaknai sebagai tingkatan tertinggi setelah ma‟rifat. Maḥabbah merupakan rasa cinta yang sangat dalam secara spiritual kepada Allah. Dalam ranah tasawuf, maḥabbah dapat diartikan sebagai kepatuhan seorang hamba dalam menjalankan semua perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Tokoh sufi yang terkenal dengan pemikirannya tentang maḥabbah yaitu Rabi‟ah Al-Adawiyyah dan Jalāluddīn Rūmī. Tetapi, bukan berarti tokoh-tokoh sufi lainnya tidak membahas tentang maḥabbah ini. Salah satu tokoh yang membahas masalah maḥabbah yaitu Ibn „Aṭa‟illāh As-Sakandariy, seorang sufi yang dilahirkan di Iskandariyah Mesir pada tahun 648 H/1250 M, dan wafat tahun 709 H/1309 M. Ibn „Aṭa‟illāh mempunyai satu karya besar yang sangat terkenal dikalangan para sufi yaitu Al-Ḥikam. Dalam kitab ini, berisi beberapa aforisma dan kata-kata hikmah yang berjumlah 264 syair. Dalam skripsi ini, penulis berfokus kepada maḥabbah dalam kitab Al-Ḥikam karya Ibn „Aṭa‟illāh As-Sakandariy. Dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas, penulis menemukan beberapa rumusan masalah, yaitu 1. Bagaimana maḥabbah menurut Ibn „Aṭa‟illāh As-Sakandariy dalam kitab Al-Ḥikam?, 2. Bagaimana hubungan antara maḥabbah Ibn „Aṭa‟illāh As-Sakandariy dalam kitab Al-Ḥikam dengan unsur-unsur tasawuf?, 3. Bagaimana implementasi maḥabbah Ibn „Aṭa‟illāh As-Sakandariy di masa kini?. Dengan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui maḥabbah yang dijelaskan oleh Ibn „Aṭa‟illāh As-Sakandariy dalam kitab Al-Ḥikam, mengetahui hubungannya dengan unsur-unsur tasawuf, dan implementasinya di masa kini. Penelitian ini diharapkan dapat memperluas pemahaman dalam bidang tasawuf dan dapat memberikan kontribusi dalam keilmuan tasawuf bagi akademisi. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif dan juga menggunakan jenis penelitian kepustakaan (literature research). Adapun sumber data yang digunakan, penulis menggunakan kitab Al-Ḥikam karya Ibn „Aṭa‟illāh serta beberapa literatur yang terkait dengan penelitian ini, baik buku, artikel, maupun penelitian sebelumnya. Proses untuk mengumpulkan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan sumber data berupa dokumen dan beberapa tulisan yang terkait dengan fokus penelitian ini, dan menganalisa dengan menggunakan pendekatan filologi, yaitu suatu disiplin ilmu yang mengkaji tulisan-tulisan dan mengungkap makna yang terkandung di dalamnya dalam segi kebudayaan. Ditemukan beberapa kesimpulan dalam penelitian ini, yaitu: pertama, terdapat enam syair dalam kitab Al-Ḥikam yang berbicara tentang maḥabbah. Syair-syair maḥabbah yang terkandung dalam kitab Al-Ḥikam antara lain: 1. Maḥabbah merupakan anugrah yang diberikan Allah kepada hamba-Nya, 2. Maqam maḥabbah dapat diraih setelah melewati maqam ma‟rifat, 3. Cinta merupakan bentuk penghambaan seorang hamba, 4. Sikap seorang pecinta xii terhadap kekasih, 5. Ketulusan seorang hamba dalam mencintai Allah, 6. Munajat cinta yang diungkapkan Ibn „Aṭa‟illāh kepada Allah SWT. Kedua, maḥabbah dalam kitab Al-Ḥikam mempunyai hubungan dengan unsur-unsur tasawuf, diantaranya yaitu metafisika, etika, psikologi, dan estetika. Ketiga, pentingnya maḥabbah apabila diimplementasikan pada masa modern ini

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item