KEMATANGAN BERAGAMA MAHASISWA PRODI STUDI AGAMA-AGAMA ANGKATAN 2019 UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

Moh. Abu Hasan Al As’ary, NIM.: 19105020012 (2023) KEMATANGAN BERAGAMA MAHASISWA PRODI STUDI AGAMA-AGAMA ANGKATAN 2019 UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (KEMATANGAN BERAGAMA MAHASISWA PRODI STUDI AGAMA-AGAMA ANGKATAN 2019 UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA) 19105020012_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (5MB) | Preview
	Text (KEMATANGAN BERAGAMA MAHASISWA PRODI STUDI AGAMA-AGAMA ANGKATAN 2019 UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA) 19105020012_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Studi Agama-Agama merupakan suatu displin ilmu yang mengkaji tentang berbagai macam agama dunia, dan dalam proses mengkajinya para pengkaji keilmuan ini adakalanya akan terjun langsung ke tempat peribadatan agama lain. Selain dari itu proses mengkaji keilmuan ini juga akan melibatkan banyak keilmuan lain bukan hanya keilmuan agama. Dinamika yang terjadi dalam proses pengkajian Studi Agama-Agama tersebut tentu harus didukung dengan metode pembelajaran dan lingkungan yang tepat agar dalam pengkajian keilmuan tersebut bersifat objektif dan ilmiah. Dilakukanya penelitian ini untuk mengetahui bagaimana mahasiswa Studi Agama-Agama selaku yang mengkaji keilmuan Studi Agama-Agama bisa menerapkan metode pembelajaran yang tepat serta untuk mengetahui implikasi dari mengkaji keilmuan Studi Agama-Agama ini terhadap kematangan beragama sang pengkaji. Karena seperti yang diketahui bahwa kematangan beragama merupakan salah satu bentuk perkembangan yang ada dalam diri manusia beragama. Proses perkembangan itu dipengaruhi berbagai hal yaitu pendidikan dan lingkungan. Oleh karena itu untuk mengetahuinya dilakukanlah wawancara dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang merujuk ke kriteria kematangan beragama Allport. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan : pertama, mahasiswa memberikan pernyataan bahwa pembelajaran yang diterakpan dalam prodi Studi Agama-Agama untuk mengkaji berbagai mata perkuliahaan yang ada, sudah cukup efektif dan aplikatif. Terutapa penerapan paradigma integrasi dan interkoneksi, paradigma ini sangat membantu mahasiswa agar memiliki pemikiran terbuka dalam mengkaji keilmuan terutama agama, serta paradigma ini membuat pengkajian agama bisa dipahami secara lebih luas, karena dengan menerapkan paradigma ini agam akan dikaji dari berbagai pendekatan keilmuan. Kedua, dalam proses mengkaji keilmuan Studi Agama-Agama dapat disimpulkan dari enam informan yang diwawancarai tiga informan M, J dan S telah mencapai tingkatan matang dalam beragama dan ketiga lainya F, V, A kurang matang dalam beragama, yang itu disebabkan oleh berbagai hal seperti kurang mendalami pembelajaran yang ada, dan latar pendidikan yang berbeda.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item