AL-HARAKAT AL-JAUHARIYAT BUKTI KEBERADAAN TUHAN DALAM RELASI KOSMOS (STUDI PEMIKIRAN MULLA SADRA)

Rahmat Effendi, NIM.: 19205012024 (2023) AL-HARAKAT AL-JAUHARIYAT BUKTI KEBERADAAN TUHAN DALAM RELASI KOSMOS (STUDI PEMIKIRAN MULLA SADRA). Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (AL-HARAKAT AL-JAUHARIYAT BUKTI KEBERADAAN TUHAN DALAM RELASI KOSMOS (STUDI PEMIKIRAN MULLA ṢADRA))
19205012024_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (AL-HARAKAT AL-JAUHARIYAT BUKTI KEBERADAAN TUHAN DALAM RELASI KOSMOS (STUDI PEMIKIRAN MULLA ṢADRA))
19205012024_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (6MB) | Request a copy

Abstract

Wacana pembuktian Tuhan terus bergulir dalam ranah akademik. Hal ini sebagai reaksi daripada perkembangan pemikiran manusia sejak berabad-abad. Berbagai teori pembuktian Tuhan dengan berbagai pendekatan digunakan untuk menjelaskan keberadaan Tuhan. Setidaknya teori yang berkutat dalam pembahasan ini adalah teori ontologis, kosmologis, dan teleologis. Semuanya saling melengkapi dalam kapasitasnya masing-masing. Meskipun demikian masih terdapat ruang kosong yang dapat diisi dengan menggunakan argumen lain demi memberikan bukti yang komprehensif dan holistik atas pembuktian Tuhan. Penelitian ini akan mengungkap dan memberikan argumentasi lain berkenaan dengan pembuktian Tuhan dengan argumen gerak substansial (al-ḥarakat al-jauhariyat) yang digagas oleh Mullā Ṣadrā. Penelitian ini adalah penelitan kualitatif yang berbasis pada kajian kepustakaan. Metode yang digunakan adalah deskriptif-analitis, interpretasi-filosofis, dan heuristika. Adapun kerangka teori yang digunakan dalam menguraikan objek penelitian adalah teori kosmologi filsafat Islam dan pendekatan hukum kausalitas. Kosmologi Islam yang berawal dari pemikir Yunani yaitu Aristoteles mendapatkan tempat dan diserap dalam filsafat Islam. Dalam teori tersebut, Tuhan adalah Sebab Pertama (Causa Prima) yang menjadi Penggerak Pertama (al-Muḥarrik al-Awwal) di alam. Maka Penggerak Pertama tersebut harus bersifat dinamis, dalam arti mencipta terus-menerus. Gerak pada dasarnya bukan terjadi dalam aksiden saja, melainkan dalam substansi. Kemudian teori tersebut dielaborasi dengan konsep gerak substasial Ṣadrā yang menekankan pada teori hukum kausalitas empat sebab utama, yaitu sebab material, formal, efisien, dan final. Sebagai hipotesa bahwa konsep gerak cipta alam, kosmologi, sains, dan permasalahan kemanusiaan, dapat membuktikan keberadaan Tuhan. Akhir dari penelitian ini berkesimpulan bahwa gerak substansial (al-ḥarakat al-jauhariyat) terjadi dalam setiap entitas di alam, baik materi maupun imateri. Gerak substansial menjadi bukti keberadaan Tuhan dan dapat dibuktikan melalui ranah kajian akademik dan kemanusiaan. Tuhan ada dalam setiap entitas yang bersifat imanen namun juga transendental. Sains pada dasarnya harus dapat membuktikan keberadaan Tuhan melalui berbagai argumen saintifik yang bersifat positivis-materialistik dan menerima empat sebab hukum kausalitas, bukan menolak keberadaan Tuhan dan menafikan beberapa sebab. Begitu pula persoalan kemanusiaan, argumen gerak substansial Ṣadrā harus dapat menjadi postulat dan pandangan hidup (worldview) baru dalam menjaga manusia dan kemanusiaan itu sendiri sebagai makhluk Tuhan.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Pembimbing: Dr. H. Fahruddin Faiz, S.Ag., M.Ag.
Uncontrolled Keywords: Mulla Ṣadra, Gerak Substansial, Tuhan, Sains, Manusia
Subjects: Filsafat Islam
Islam dan Pemikiran
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah dan Filsafat Islam (S2) > Filsafat Islam
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 02 Feb 2024 15:23
Last Modified: 02 Feb 2024 15:23
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/63389

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum