EPISTEMOLOGI PEMIKIRAN IBNU HAJAR AL-ASQALANI DALAM KRITIK HADIS (STUDI ANALISIS KITAB AL-QAULU AL-MUSADADD FI AL-ZZABBI ‘AN AL-MUSNAD LI IMAM AHMAD)

Taufikquraman, NIM: 21205032034 (2023) EPISTEMOLOGI PEMIKIRAN IBNU HAJAR AL-ASQALANI DALAM KRITIK HADIS (STUDI ANALISIS KITAB AL-QAULU AL-MUSADADD FI AL-ZZABBI ‘AN AL-MUSNAD LI IMAM AHMAD). Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (EPISTEMOLOGI PEMIKIRAN IBNU HAJAR AL-ASQALANI DALAM KRITIK HADIS (STUDI ANALISIS KITAB AL-QAULU AL-MUSADADD FI AL-ZZABBI ‘AN AL-MUSNAD LI IMAM AHMAD)) 21205032034_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (4MB) | Preview
	Text (EPISTEMOLOGI PEMIKIRAN IBNU HAJAR AL-ASQALANI DALAM KRITIK HADIS (STUDI ANALISIS KITAB AL-QAULU AL-MUSADADD FI AL-ZZABBI ‘AN AL-MUSNAD LI IMAM AHMAD)) 21205032034_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (6MB) | Request a copy

Abstract

Dialektika kritik antara ulama hadis telah menjadi tradisi yang berakar dalam sejarah intelektual Islam. Dalam lingkup ini, praktik kritik hadis bertujuan untuk secara kritis menguji dan menganalisis apakah suatu hadis, baik dari segi historis maupun materi, dapat diakui sebagai berasal dari Nabi Muhammad atau tidak. Penelitian ini bertujuan untuk menggali epistemologi pemikiran kritis Ibnu Hajar al-Asqalani dalam analisis hadis, dengan fokus pada studi mendalam terhadap kitabnya "Al-Qaulu Al-Musadadd Fi Al-Z|z|abbi ‘An Al-Musnad Li Imam Ahmad" sebagai sumber utama kajian. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan, menggabungkan epistemologi Al-Jabiri, termasuk epistemologi bayani, irfani, dan burhani. Analisis menunjukkan bahwa kritik hadis Ibnu Hajar al-Asqalani menunjukkan kehati-hatian dan komprehensif dalam menilai hadis, tidak hanya menyajikan kelemahan tetapi juga mencari informasi yang memperkuat. Dalam penilaian sanad, fokus pada kedaifan perawi, syawahid, dan merujuk kepada pendapat ulama hadis menekankan perlunya pemahaman mendalam. Dalam kritik matan, penggunaan metode muqaranah dan tujuan utama meneliti status dan kebolehan beramal mencerminkan pemikiran Ibnu Hajar al-Asqalani akan pentingnya informasi yang akurat dan proporsional. Dalam mengevaluasi validitas kebenaran pemikiran Ibnu Hajar al-Asqalani dalam kritik hadis melalui tiga teori validitas, yaitu koherensi, korespondensi, dan pragmatis, dapat disimpulkan bahwa kritik hadis tersebut memiliki dasar validitas yang kuat. Pertama, dalam aspek koherensi, kritik hadis Ibnu Hajar al-Asqalani menunjukkan konsistensi internal yang jelas dalam mengkritik Ibnu Jauzi dan al-Hafiz al-Iraqi, memberikan argumen yang logis. Ibnu Hajar al-Asqalani berhasil dengan memberikan kritik berdasarkan sumber rujukan yang valid. Kedua, korespondensi, kritik hadis Ibnu Hajar al-Asqalani mencerminkan kesesuaian dengan fakta atau keadaan dalam objek yang menjadi pernyataan. Penilaian kedaifan perawi, syawahid, dan merujuk dengan pendapat ulama kritikus hadis semuanya sesuai dengan keadaan penelitian kritik hadis, menunjukkan bahwa kritik tersebut mempertimbangkan konteks secara cermat. Ketiga, pragmatis, validitas kritik hadis dapat dilihat dari dampak dan relevansinya dalam konteks praktis. Kritik hadis Ibnu Hajar al-Asqalani memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan ilmu hadis dan membentuk landasan yang lebih baik untuk pemahaman agama dalam kehidupan. Pragmatisme dalam kritik hadis ini menciptakan manfaat praktis yang signifikan, memberikan pemahaman yang lebih mendalam dan bermanfaat dalam praktik keagamaan. Sebagai hasilnya, pemikiran Ibnu Hajar al-Asqaalani dalam kritik hadis dapat dianggap valid dan memiliki dampak positif yang luas dalam konteks ilmu hadis dan kehidupan umat Islam secara umum terlebih bagi pengkaji hadis.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item