TARI ANGGUK PUTRI SANGGAR SRIPANGLARAS KULON PROGO YOGYAKARTA (Perspektif Teori Komodifikasi Karl Marx)

R. Roza Prantika, NIM.: 212050110007 (2023) TARI ANGGUK PUTRI SANGGAR SRIPANGLARAS KULON PROGO YOGYAKARTA (Perspektif Teori Komodifikasi Karl Marx). Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (TARI ANGGUK PUTRI SANGGAR SRIPANGLARAS KULON PROGO YOGYAKARTA (Perspektif Teori Komodifikasi Karl Marx)) 21205011007_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (4MB) | Preview
	Text (TARI ANGGUK PUTRI SANGGAR SRIPANGLARAS KULON PROGO YOGYAKARTA (Perspektif Teori Komodifikasi Karl Marx)) 21205011007_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Tari Angguk Putri di Sanggar Sripanglaras adalah kebudayaan lokal yang ada di Kulon Progo. Sebagai tari yang sudah ada sejak dulu, dan menjadi icon bagi daerah tersebut. Perubahan peran pada Tari Angguk dari laki-laki menjadi Wedhok atau perempuan menjadi titik komodifikasi pada kebudayaan ini. Digunakan sebagai media dakwah untuk mensyiarkan agama Islam dengan melalui lirik-lirik dalam yang disampaikan seperti shalawat dan berzanji serta lirik lainnya yang sarat akan makna dalam musik pengiring Tari Angguk. Namun ternyata sekarang Tari Angguk hanya sebagai seni pertujukan atau hiburan. Dalam melakukan penelitian tesis ini, penelitian tidak keluar dari dua rumusan masalah merupakan fokus utama yaitu: 1) Bagaimana latar belakang kemuculan Tari Angguk? 2) Bagaimana proses terjadinya komodifikasi Tari Angguk di Sanggar Sripanglras dalam pandangan Karl Marx? Oleh karena itu, penelitian tesis ini dilakukan dengan tujuan untuk menjawab dua rumusan masalah yang telah dirumuskan. Penelitian yang dilakukan adalah bersifat penelitian kualitatif. Menurut jenis penelitian ini termasuk pada penelitian lapangan. Pendekatan yang relevan adalah pendekatan filosofis karena penelitian yang dikaji berkaitan kebudayaan yang dikaji menggunakan pendekatan filsafat. Selama penelitian berlangsung dan pengumpulan data masih berlangsung, peneliti melakukan analisis data dengan cara mengklasifikasi data dan menafsirkan isi data. Teknik pengumpulan data menggunakan triangulasi yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik data dan sumber data yang ada. Penulisan tesis ini menggunakan kerangka teori komodifikasi Karl Marx. Hasil dari penelitian ini menemukan di antaranya adalah: Pertama, mengenai bagaimana potret Tari Angguk di Kulon Progo sebagai kebudayaan yang sudah ada sejak tahun 1955. Pada awalnya ditarikan oleh Lanang atau laki-laki menjadi Wedhok atau perempuan. Al-Amin adalah organisasi pertama Tari Angguk menjadikan awal mula Tari Angguk ada di Kulon Progo. Menurunnya nilai tukar pada Tari Angguk hal ini menjadi salah satu sebab berubahnya nilai guna tari Angguk. Pada awalnya Tari Angguk menjadi media dakwah atau religi untuk menyampaikan agama Islam kepada penonton melalui lirik-liriknya sholawatan dan berzanji. Tetapi sekarang hanya sebatas sebagai hiburan dan menjadi icon pariwisata Kulon Progo serta mendapatkan keuntungan. Hal ini dilakukan karena kebutuhan ditengah-tengah masyarakat. Kedua, komodifikasi formal di Tari Angguk Sanggar Sripanglaras terjadi karena daya inovasi Tari Angguk. misalnya ada pemotongan durasi pertunjukan ini merupakan salah satu inovasi dari Sanggar. Lalu bagaimana caranya agar eksistensi dari tari ini tidak hilang maka dari itu diperlukan inovasi agar terus berkembang. Komodifikasi nyata pada Tari Angguk adalah kepentingan dari komunitas atau Sanggar. Bertujuan untuk menjaga kebudayaan Tari Angguk dan menjadikannya sebagai hiburan dipertunjukan dan pariwisata untuk menarik peminat.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item