REINTERPRETASI HADIS PEREMPUAN TERCIPTA DARI TULANG RUSUK PERSPEKTIF QIRAʼAH MUBADALAH (Studi Ma‘anil Hadis)

Amanaturrahman, NIM.: 20105050024 (2023) REINTERPRETASI HADIS PEREMPUAN TERCIPTA DARI TULANG RUSUK PERSPEKTIF QIRAʼAH MUBADALAH (Studi Ma‘anil Hadis). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (REINTERPRETASI HADIS PEREMPUAN TERCIPTA DARI TULANG RUSUK PERSPEKTIF QIRĀʼAH MUBĀDALAH (Studi Ma‘anil Hadis))
20105050024_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (REINTERPRETASI HADIS PEREMPUAN TERCIPTA DARI TULANG RUSUK PERSPEKTIF QIRĀʼAH MUBĀDALAH (Studi Ma‘anil Hadis))
20105050024_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Perkembangan ilmu pengetahuan telah menciptakan berbagai ruang diskusi keilmuwan yang membahas masalah tradisional hingga kontemporer. Seiring berkembangnya zaman, maka dibutuhkan kajian keilmuwan yang dapat menganalisa berbagai masalah kontemporer sesuai dengan kondisi masyarakat. Salah satu hal yang menjadi perdebatan dalam diskusi masalah kontemporer adalah pemahaman hadis mysogenis, termasuk di antaranya hadis mengenai perempuan tercipta dari tulang rusuk. Meskipun telah banyak dikembangkan pemahaman terhadap hadis ini, masih terdapat individu atau kelompok yang menggunakan hadis ini sebagai dalil untuk menjustifikasi ketidaksetaraan terhadap laki-laki maupun perempuan. Masalah yang hingga saat ini, masih menuai pro-kontra dalam diskusi agama. Penelitian ini disajikan untuk membahas pemahaman hadis mengenai perempuan tercipta dari tulang rusuk dengan mempertimbangkan segi kontekstual hadis agar dapat memberikan suatu pemahaman yang adil bagi perempuan maupun laki-laki. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan menggunakan teori qira’ah mubadalah yang digagas oleh Faqihuddin Abdul Kodir. Dalam menggagas teorinya, Faqihuddin Abdul Kodir menjadikan aspek kesalingan dan kerjasama sebagai bahan perhatian utama yang dapat memengaruhi pemahaman hadis lewat perbedaan konteks masyarakat. Terdapat tiga langkah dalam upaya memahami hadis menurut Faqihuddin Abdul Kodir yang disebut dengan teori qirā’ah mubādalah: pertama, menemukan dan menegaskan prinsi prinsip ajaran Islam dari teks-teks yang bersifat universal sebagai pondasi pemaknaan. Prinsip-prinsip ini dapat bersifat umum, mencakup berbagai tema (al-mabādi’), atau khusus untuk tema tertentu (al-qawā‘id). Kedua menemukan gagasan utama yang terekam dalam teks yang akan diinterpretasikan. Yang Ketiga, menurunkan gagasan yang didapatkan dari teks (yang diperoleh dari proses langkah sebelumnya) kepada jenis kelamin yang tidak disebutkan dalam teks. Hasil dari penelitian ini, pertama, ditinjau dari segi kualitas sanad hadis, maka hadis tersebut tergolong hadis ṣhaḥiḥ li dzātih. Sedangkan dari segi kualitas matan, hadis tersebut tergolong hadis ṣaḥīḥ karena memenuhi standar keshahihan matan. Kedua, mengenai hasil interpretasi hadis tersebut, dengan mengaplikasikan pemahaman hadis menggunakan konteks qirā’ah mubādalah, maka didapati interpretasi hadis ini sebagai bentuk teks yang mengisyaraktakan baik laki-laki maupun perempuan untuk menerapkan komunikasi yang baik terhadap pasangannya. Ketiga, kontekstualisasi hadis perempuan tercipta dari tulang rusuk adalah dengan menerapkan komunikasi yang baik terhadap pasangan. Hal ini dapat dilakukan dengan saling mendukung, berbicara dengan perasaan, saling menghargai dan saling memahami disetiap keadaan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Achmad Dahlan, Lc., M.A
Uncontrolled Keywords: perempuan; rusuk; hadis misoginis
Subjects: Ilmu Hadits
WANITA DALAM ISLAM
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Tafsir Hadist (S1)
Depositing User: Muchti Nurhidaya [muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id]
Date Deposited: 13 Feb 2024 13:54
Last Modified: 13 Feb 2024 13:54
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/63695

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum