HADIS TENTANG ANJURAN BERPENAMPILAN MENARIK BAGI SEORANG MUSLIM DENGAN PENDEKATAN MAQASIDI

Ikfina Ismah Maula, NIM.: 20105050018 (2023) HADIS TENTANG ANJURAN BERPENAMPILAN MENARIK BAGI SEORANG MUSLIM DENGAN PENDEKATAN MAQASIDI. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (HADIS TENTANG ANJURAN BERPENAMPILAN MENARIK BAGI SEORANG MUSLIM DENGAN PENDEKATAN MAQASIDI) 20105050018_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (4MB) | Preview
	Text (HADIS TENTANG ANJURAN BERPENAMPILAN MENARIK BAGI SEORANG MUSLIM DENGAN PENDEKATAN MAQASIDI) 20105050018_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf Restricted to Registered users only Download (6MB) | Request a copy

Abstract

Islam merupakan ajaran yang tidak hanya mementingkan aspek ritual saja, namun juga mencakup aspek sosial yang mengatur hubungan antar sesama manusia (mu’amalah). Dalam Islam, penampilan sangat dijunjung tinggi, tidak hanya aspek batiniyah seperti keimanan dan ketakwaan saja. Meski banyak yang mengatakan “kita tidak boleh menilai seseorang dari penampilannya”, namun tidak dapat dipungkiri bahwa penampilan merupakan aspek yang pertama kali dinilai oleh orang lain. Kini, tampil rapi dan menarik tak lagi di artikan sebagai sebuah kesombongan. Namun menjadi anjuran bahkan suatu keharusan, terutama bagi seseorang yang memiliki kharisma dan posisi penting dalam masyarakat, demi menjaga kehormatan dan wibawanya di hadapan mereka. Penelitian ini disajikan untuk mengetahui nilai-nilai maqāṣid yang terkandung di balik hadis tentang anjuran berpenampilan menarik bagi seorang Muslim. Dalam penelitian ini, penulis mengangkat dua rumusan masalah, yaitu: pertama, bagaimana status hadis tentang anjuran berpenampilan menarik beserta analisis sanad dan matannya? kedua, bagaimana konsep tentang anjuran berpenampilan menarik bagi seorang muslim dengan pendekatan Maqaṣidi?. Penelitian ini bersifat kualitatif tergolong dalam penelitian kepustakaan (library research). Kemudian dalam upaya memahami maqāṣid yang terkandung dalam hadis, penulis mengggunakan pendekatan Tafsīr Maqāṣidī yang digagas oleh Abdul Mustaqim. Teori Tafsīr Maqāṣidī ini tidak hanya berfokus pada penjelasan makna teks yang tersurat dan harfiah (almant uq bih), namun juga mencoba menggali makna teks yang tersirat dan tak terucapkan (al-maskut `anh) yang sebenarnya, maqāṣid dalam setiap perintah atau larangan Allah. Hasil dari penelitian ini, pertama, ditinjau dari segi kualitas sanad hadis, maka hadis tersebut tergolong hadis ṣaḥiḥ li dzātih, karena memenuhi standar ke-ṣaḥīḥ-an sanad Sedangkan dari segi kualitas matan, hadis tersebut juga tergolong hadis ṣaḥiḥ karena memenuhi standar ke-ṣaḥīḥ-an matan. Kedua, mengenai hasil penggalian maqāṣid yang terdapat dalam hadis tentang anjuran berpenampilan menarik bagi seorang muslim, disimpulkan bahwa hadis tersebut mengandung salah satu aspek al- Usul al-Khamsah, yakni aspek Hifz ad-Din (menjaga agama) sebagai bentuk mensyukuri nikmat dan pemberian dari Allah SWT. Hadis tersebut juga mengandung nilai-nilai moral universal yang dalam teori Tafsir Maqasidi diistilahkan dengan Fundamental Qur‟anic Values. Selanjutnya, dalam upaya mempertahankan keberadaan nilainilai maqāṣid, Aspek Maqāṣid al-Syari’ah dan nilai-nilai fundamental tersebut diklasifikasikan menjadi dua dimensi, yakni dimensi produktif (Min Ḥayšu Al-Wujūd) dan dimensi protektif (Min Ḥaysu Al-'Adam).

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item