HALLYU DAN HALAL: NEGOSIASI BUDAYA POP KOREA DALAM KONSUMSI MASYARAKAT MUSLIM

Ananta Prayoga Hutama Syam, NIM.: 21200011113 (2024) HALLYU DAN HALAL: NEGOSIASI BUDAYA POP KOREA DALAM KONSUMSI MASYARAKAT MUSLIM. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (HALLYU DAN HALAL: NEGOSIASI BUDAYA POP KOREA DALAM KONSUMSI MASYARAKAT MUSLIM)
21200011113_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (HALLYU DAN HALAL: NEGOSIASI BUDAYA POP KOREA DALAM KONSUMSI MASYARAKAT MUSLIM)
21200011113_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (7MB) | Request a copy

Abstract

Tesis ini mengkaji perjumpaan antara fenomena hallyu dan halal, yang menunjukkan adanya komodifikasi kesalehan. Komodifikasi ini memberikan peluang bagi masyarakat muslim di Indonesia untuk berpartisipasi dalam konsumsi budaya populer global dengan tetap mematuhi nilai-nilai keislaman. Penelitian ini juga berupaya mengilustrasikan bagaimana elemen-elemen Korean wave seperti fesyen, kuliner, dan kosmetik telah mengalami transformasi dan negosiasi untuk memenuhi persyaratan halal dan prinsip ketaatan. Kondisi ini bisa dijumpai pada drama K-food halal Lunch Box, Muslim Friendly Korea Festival, hanbok gamis, hingga tren mekap hijab Korea yang diteliti dalam tesis ini. Penelitian ini berkontribusi pada diskusi seputar merek Islam dan pemasaran spiritualitas, khususnya, mengembangkan pandangan Faegheh Shirazi terkait perbedaan dalam nilai-nilai budaya dan agama yang telah memandu penciptaan adopsi produk baru dalam komodifikasi kesalehan. Penelitian ini merupakan studi kualitatif yang dilakukan dengan menerapkan metode studi kasus, selama kurang lebih sepuluh bulan. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan observasi partisipan terhadap informan-informan kunci yang terkait dengan fenomena halal Korea. Selain itu, penelitian juga melampirkan berbagai dokumen yang relevan dengan topik pembahasan. Tesis ini menunjukkan bahwa perpaduan antara hallyu dan halal menciptakan adopsi produk yang fleksibel. Meskipun terdapat persilangan nilai, dalam waktu yang sama terdapat juga proses negosiasi pada produk budaya massa untuk memenuhi standar halal. Selanjutnya, saya berargumen bahwa perjumpaan hallyu dan halal menunjukkan penyesuaian nilai-nilai keislaman ke dalam komoditas yang bersifat sekuler. Produsen atau muslim di Indonesia kemudian mengambil produk ini dan memasukkan label agama, sehingga tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Bukti nyata dari hal ini adalah halal soju, yang melahirkan komodifikasi kesalehan. Dengan demikian, produk-produk keagamaan ini menjadi medium bagi individu untuk mengekspresikan kesalehan dalam praktik beragama, sekaligus berpartisipasi dalam budaya konsumerisme global melalui K-Pop atau gelombang Korea. Pada akhirnya, fenomena ini menciptakan pola konsumsi baru yang membuktikan bahwa mungkin untuk mencintai Korea sambil tetap menjadi seorang muslim yang taat.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Pembimbing: Najib Kailani, S.Fil.I., M.A., Ph.D.
Uncontrolled Keywords: Hallyu, Halal, Masyarakat Muslim, Konsumsi Islam, Komodifikasi Kesalehan
Subjects: Industri Pariwisata
Komunikasi Budaya
Masyarakat Islam
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Interdisciplinary Islamic Studies > Kajian Industri dan Bisnis Halal
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 15 Feb 2024 09:01
Last Modified: 15 Feb 2024 09:01
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/63717

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum