PENAFSIRAN MAKNA SABAR DALAM QS. ALI IMRAN [3]: 200 (PENDEKATAN KONTEKSTUAL ABDULLAH SAEED)

Nila Mazaya, NIM.: 19105030048 (2024) PENAFSIRAN MAKNA SABAR DALAM QS. ALI IMRAN [3]: 200 (PENDEKATAN KONTEKSTUAL ABDULLAH SAEED). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PENAFSIRAN MAKNA SABAR DALAM QS. ALI IMRAN [3]: 200 (PENDEKATAN KONTEKSTUAL ABDULLAH SAEED))
19105030048_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (PENAFSIRAN MAKNA SABAR DALAM QS. ALI IMRAN [3]: 200 (PENDEKATAN KONTEKSTUAL ABDULLAH SAEED))
19105030048_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi umat manusia telah menjadi jawaban berbagai macam problematika kehidupan. Di era kontemporer, perlu adanya reinterpretasi dalam memahami ayat Al-Qur’an agar relevan dengan tuntutan zaman. Karena Al-Qur’an diturunkan dalam sosio-historis tertentu, maka perlu untuk memahami konteks ketika sebuah ayat diwahyukan serta kriteria linguistik teks sebagai salah satu alat untuk mengetahui pesan yang terkandung di dalamnya. Sabar merupakan salah satu perilaku terpuji yang banyak disebutkan dalam Al-Qur’an. QS. Ali Imran [3]: 200 menjadi ayat sabar yang diteliti. Penelitian ini menggunakan metode penafsiran kontekstual Abdullah Saeed. Pemilihan menggunakan metode tersebut karena perlunya gagasan kontekstual terhadap ayat Al-Qur’an dalam menghadapi realitas yang dinamis. Kajian tentang sabar telah banyak dilakukan, namun belum ada yang meneliti menggunakan pendekatan kontekstual Abdullah Saeed. Langkah pertama, yaitu mengidentifikasi makna historis ayat melalui konteks sosio-historis ayat, analisis linguistik ayat, teks-teks paralel, kemudian menemukan hierarki nilai ayat tersebut. Langkah kedua, yaitu mengidentifikasi konteks penghubung ayat melalui penelusuran dalam beberapa literatur kitab tafsir mulai dari era pra modern hingga era modern. Langkah ketiga, mengkontekstualisasikan ayat dengan problematika kontemporer. Setelah meneliti menggunakan pendekatan tersebut, QS. Ali Imran [3]: 200 terdiri dari hierarki nilai wajib, nilai fundamental, dan nilai instruksional. Diketahui bahwa perintah taqwa dalam ayat ini berupa hierarki nilai wajib, sedangkan perintah ribat termasuk dalam nilai fundamental dan perintah sabar termasuk dalam hierarki nilai instruksional. Dalam kata perintah sabar tergolong yang terdiri dari sifat temporal dan universal. Dilihat dari penafsirannya, pada masa pra-modern, banyak mufassir yang menyatakan bahwa ayat ini merupakan perintah untuk bersabar dalam menghadapi musuh di medan perang, tetapi ada juga yang memaknainya bersabar dalam menjalankan ketaatan. Begitu pula pendapat para mufassir di era modern, maknanya yaitu perintah untuk mengalahkan musuh dalam hal kesabaran dan ketabahan untuk menghadapi berbagai macam kesulitan dan bencana. Oleh karena itu, sabar dalam menghadapi musuh di medan peperangan adalah sifat temporal dari QS. Ali Imran [3]: 200, sedangkan nilai universalnya adalah sabar dalam menjalankan ketaatan, memperkuat keimanan, serta dalam mengendalikan hawa nafsu

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Muhammad Hidayat Noor, M. Ag
Uncontrolled Keywords: Sabar, Kontekstual, QS. Ali Imran [3]: 200
Subjects: Ilmu Alqur’an dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 20 Feb 2024 09:40
Last Modified: 20 Feb 2024 09:40
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/63893

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum