KONSTRUKSI IDENTITAS KOMUNITAS HABAIB DI KAMPUNG ARAB GRESIK

Moch. Khoirul Walid, NIM.: 19205022057 (2024) KONSTRUKSI IDENTITAS KOMUNITAS HABAIB DI KAMPUNG ARAB GRESIK. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (KONSTRUKSI IDENTITAS KOMUNITAS HABAIB DI KAMPUNG ARAB GRESIK) 19205022057_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (5MB) | Preview
	Text (KONSTRUKSI IDENTITAS KOMUNITAS HABAIB DI KAMPUNG ARAB GRESIK) 19205022057_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (7MB) | Request a copy

Abstract

Pesona komunitas habaib di kampung Arab Gresik merupakan wujud genetik dari generasi muwallad Arab-Hadrami yang melakukan diaspora ke seluruh wilayah di pulau jawa. Seiring dengan perkembangan modernisasi yang melanda kota Gresik, membuat identitas komunitas habaib semakin kabur. Pasalnya, terdapat dualisme peranakan Arab yakni habaib (alawiyyin) dan non-habaib (pedagang) yang secara fisik terlihat sama, bahkan keduanya saling berkontestasi di tengah masyarakat. Sehingga kekaburan masyarakat tersebut menggeneralisirkan gelar habaib, karena konstruktivitas masyarakat terkait gelar habaib lebih kepada orang Arab. Namun, berdasarkan realita sosialnya bahwa gelar habaib hanya diberikan kepada generasi alawiyyin yang memiliki silsilah keturunan sampai kepada Nabi. Salah satu yang menjadi ciri khas dari seorang Habaib-Alawiyyin adalah ritualistik sufistiknya. Menariknya disini bahwa komunitas Habaib lebih cenderung berkontestasi dengan beberapa ritual-ritual dari alawiyyin untuk mempertahankan identitasnya sebagai seorang habaib seperti rauhah, wirid atau dzikir dan shalawat kepada masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkonstruksikan beberapa ritualistik Alawiyyin sebagai realitas sosial identitas komunitas Habaib serta implikasinya terhadap masyarakat dengan menggunakan pendekatan kualitatif melalui wawancara kepada komunitas Habaib dan juga masyarakat di sekitar kampung Arab Gresik. Selain itu, dengan melihat aktifitas-aktifitas komunitas Habaib yang berhubungan dengan ritualistik. Selain itu juga ditunjang dengan buku atau karya ilmiah yang mendekati dengan pembahasan dalam penelitian. Sebagai pisau analisis dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori yang berkenaan dengan Sosiologi pengetahuan dalam yakni teori Konstruksi Realitas Sosial Peter L. Berger dan Thomas Luckmann yang membahas tentang sebuah konstruksi atas realitas sosial dengan menggunakan tiga tahapan yakni Eksternalisasi, Objektifasi, dan Internalisasi. Berdasarkan hasil penelitian ini bahwa untuk memberikan sebuah pemahaman atas realitas sosial yang menjadi ciri khas atau identitas dari komunitas Habaib kepada masyarakat yaitu dengan mengkonstruksikan beberapa ritualistik yang berkaitan dengan sebuah tarekat dari kaum Alawiyyin, yang mana ritual tersebut merupakan bagian dari proses eksternalisasi terkait penafsiran budaya warisan leluhurnya yang diantaranya yaitu rauhah, wirid, atau dzikir, shalawat, haul, dan simbol-simbol. Kemudian dari proses eksternalisasi tersebut, akan terobjektivasi dalam pikiran bahwa segeala sesuatu yang berkenaan dengan ritual tersebut mengandung nilai-nilai yakni ilmu, amal, wirid, dan akhlak. Sebagai seseorang yang memiliki ciri khas berilmu dan beramal, komunitas habaib memiliki tanggungjawab besar dalam melestarikan ritualistik tersebut dengan mentransmisikan ritual demikian kepada masayarakat sebagai proses menginternalisasikan realitas komunitas Habaib yakni sebagai seseorang yang berilmu dan berakhlak. Sehingga ritual menjadi sistem dari penguat identitas komunitas Habaib dan berimplikasi terhadap sistem kekerabatan yang terbangun dengan masyarakat.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item