SEJARAH DAN PERKEMBANGAN SELAWAT WAHIDIYAH DI MAJALENGKA JAWA BARAT

Nofuja Nurazizah, NIM.: 20105010024 (2024) SEJARAH DAN PERKEMBANGAN SELAWAT WAHIDIYAH DI MAJALENGKA JAWA BARAT. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (SEJARAH DAN PERKEMBANGAN SELAWAT WAHIDIYAH DI MAJALENGKA JAWA BARAT)
20105010024_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (SEJARAH DAN PERKEMBANGAN SELAWAT WAHIDIYAH DI MAJALENGKA JAWA BARAT)
20105010024_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Selawat memiliki arti sebagai doa atau permohonan kepada Allah dan ditujukan kepada Nabi Muhammad beserta keluarga dan sahabatnya. Selawat terbagi menjadi dua yakni Selawat Matsuroh (redaksinya langsung dari Rasulullah) dan Selawat Ghairu Matsuroh (redaksinya tidak langsung dari Rasulullah). Salah satu Selawat Ghairu Matsuroh yang banyak diamalkan oleh masyarakat Indonesia dan bahkan diamalkan di luar negeri yakni Selawat Wahidiyah. Selawat Wahidiyah merupakan amalan praktis yang memberikan bimbingan terhadap masyarakat untuk senantiasa sadar terhadap Allah dan Rasul-Nya. Dilain sisi, Selawat Wahidiyah ini sering kali dikenal sebagai amal yang kontroversial dalam segi pengamalan dan ajarannya. Pertanyaan penelitian ini satu bagaimana sejarah masuknya Selawat Wahidiyah ke Majalengka, dua bagaimana perkembangan Selawat Wahidiyah di Majalengka. Tujuan dari penelitian ini dilakukan untuk mengetahui proses masuknya Selawat Wahidiyah dan dinamika perkembangan dari Selawat Wahidiyah yang ada di Majalengka. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yakni teori Fakta Sosial yang dikembangkan oleh Emile Durkheim. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi, interview, dan dokumentasi. Responden dari penelitian ini terdiri dari para tokoh pengurus Selawat Wahidiyah dan pengamal Selawat Wahidiyah yang ada di Majalengka. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Selawat Wahidiyah mulai dikenal oleh masyarakat Majalengka pada tahun 1990-an yang dikenalkan oleh Abdul Halim. Selawat Wahidiyah disyiarkan di Majalengka sebagai amalan selawat seperti selawat lainnya, bukan sebagai tarekat. Selawat Wahidiyah diterima oleh sebagian masyarakat Majalengka karena amalan ini mudah diamalkan dan boleh diamalkan oleh siapa pun dan diakui dapat memberikan dampak positif terhadap kualitas spiritual bagi para pengamalnya yang ada di Majalengka. Selawat Wahidiyah juga pengalami penolakan oleh sebagian masyarakat umum maupun masyarakat santri yang ada di Majalengka. Penolakan yang diberikan oleh masyarakat umum karena merasa terganggu dengan adanya kegiatan mujahadah rutinan yang dilakukan oleh para pengamal Selawat Wahidiyah di malam hari. Sedangkan penolakan dari santri karena ada perbedaan pendapat mengenai ajaran Ghaust Hadzaz Zaman yang diinternalisasikan oleh para pengamal Selawat Wahidiyah. Selawat Wahidiyah lebih mudah diterima di Majalengka dibandingkan dengan daerah lainnya, meskipun sampai saat ini masih ada penolakan dari beberapa masyarakat terhadap amalan Selawat Wahidiyah beserta para pengamalnya. Namun penolakannya tidak sampai melakukan pembubaran Wahidiyah di Majalengka dan sampai saat ini Selawat Wahidiyah masih tetap diamalkan dan disyiarkan oleh para pengamalnya di Majalengka

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Ali Usman, M.S.I
Uncontrolled Keywords: Abdul Halim, Sejarah dan Perkembangan, Selawat Wahidiyah, Majalengka
Subjects: Aqidah Filsafat
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta > Aqidah Filsafat
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah dan Filsafat Islam (S1)
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 20 Feb 2024 11:24
Last Modified: 20 Feb 2024 11:24
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/63904

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum