KONTESTASI MAKNA SALIH DALAM MEDIA SOSIAL AKUN YOUTUBE BUYA SYAKUR, ADI HIDAYAT, DAN KHALID BASALAMAH

Samsul Hidayat, NIM.: 20205032038 (2023) KONTESTASI MAKNA SALIH DALAM MEDIA SOSIAL AKUN YOUTUBE BUYA SYAKUR, ADI HIDAYAT, DAN KHALID BASALAMAH. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (KONTESTASI MAKNA SALIH DALAM MEDIA SOSIAL AKUN YOUTUBE BUYA SYAKUR, ADI HIDAYAT, DAN KHALID BASALAMAH)
20205032038_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (KONTESTASI MAKNA SALIH DALAM MEDIA SOSIAL AKUN YOUTUBE BUYA SYAKUR, ADI HIDAYAT, DAN KHALID BASALAMAH)
20205032038_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Keragaman resepsi makna saleh dalam Al-Qur‟an oleh beberapa ulama melalui media sosial Youtube menunjukkan adanya wacana penafsiran di media sosial. Interpretasi masing-masing ulama cenderung memunculkan ideologinya dalam penyampaian gagasan mereka. Perbedaan makna saleh oleh beberapa ulama kontemporer, seperti Buya Syakur, Adi Hidayat, dan Khalid Basalamah, melalui media You Tube menunjukkan adanya keterpengaruhan pra-pemahaman dalam menafsirkan makna shaleh. Perihal tersebut mempengaruhi output interpretasi makna dari ulama dan berpengaruh pada keragaman pemahaman. Oleh karenanya, penelitian ini akan menjawab tiga rumusan masalah yaitu, prespektif para ulama mengenai makna saleh. kemudian latar belakang pendakwah yang mempengaruhi lahirnya kontestasi makna saleh di media sosial, dan implikasi di media sosial dari terjadinya kontestasi makna saleh. Selanjutnya penelitian ini menggunakan teori yang digagas oleh F Eickelman, Jon W Anderson. Wickelman melihat bagaimana intelektual muslim berbagi gagasannya mengenai pemahaman Islam melintasi batsasan fisik, geografis dan kultural yang semunya dapat terjadi melalui adanya media baru. Kemudian teori dari Karl Manheim, teori ini dipilih karena untuk mengetahui konstruksi tindakan sesoeorang, dan pada konsep ideologi Mannheim menyatakan tiada pemikiran manusia yang kebal terhadap pengaruh ideologisasi dari konteks sosialnya. Penelitian ini merupakan penelitian library research dan menggunakan metode netnografi sebagai analisis objek material dari sekumpulan video yang menjelaskan makna saleh di media sosial Youtube. Adapun hasil penelitian ini adalah Prespektif ulama mengenai makna saleh, dapat terlihat bahwa orang saleh adalah seseorang yang kebaikannya lebih tinggi dari pada keburukannya, karena sejatinya manusia pasti pernah melakukan kesalahan dalam kehidupannya. M. Quraish Shihab mengartikan saleh sebagai “terhentinya kerusakan” atau “yang bermanfaat dan sesuai”. Adapun Pandangan tiga tokoh organisasi sosial tersebut tentang korelasi antara kedua kesalehan, terlihat dan ketiganya meyakini, adanya pengaruh antara keduanya, walaupun pandangan dari masing-masing tokoh beragam. Kesalehan individual akan berpengaruh pada kesalehan sosial. Kemudian dampak dari prespektif ketiga tokoh orgaisasi sosial tersebut mengenai makna saleh terlihat dengan jelas dari respon para pengguna media sosial. Terdapat beberapa pengguna merespon dengan hal yang positif dan ada yang merespon dengan respon negatif. Yang mana hal tersebut mempengaruhi dalam segi penyerapan pemahaman makna.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Pembimbing: Dr. Inayah Rohmaniyah, S.Ag., M.Hum., M.A.
Uncontrolled Keywords: Saleh, Media Sosial, Manheim
Subjects: DAKWAH ISLAM
Ilmu Alqur’an dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur'an dan Tafsir (S2)
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 21 Feb 2024 09:37
Last Modified: 21 Feb 2024 09:37
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/63940

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum