Mursalat, NIM.: 21205012003 (2024) PANDANGAN KETUHANAN MASYARAKAT MUSLIM MUNA. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.
|
Text (PANDANGAN KETUHANAN MASYARAKAT MUSLIM MUNA)
21205012003_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (3MB) | Preview |
|
Text (PANDANGAN KETUHANAN MASYARAKAT MUSLIM MUNA)
21205012003_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (5MB) | Request a copy |
Abstract
Perwujudan Islam di wilayah nusantara memiliki corak yang khas dan unik bila dibandingkan dengan Islam di negara-negara Islam lain. Islam dipraktekan secara berbeda tergantung budaya dan kultur masyarakat lokal yang didatangi Islam. Nilai-nilai Islam tersinkretis dengan kebudayaan lokal masyarakat, sehingga menyatu dan tidak bisa dipisahkan, serta menyebabkan perbedaan terlihat samar dan kabur. Islam menampakan ciri lokalitas tidak hanya dari segi luar (outer) dalam bentuk tradisi keagamaan, tetapi juga dari segi terdalam (inner) dalam bentuk pandangan ketuhanan, seperti masyarakat Muslim Muna dalam mendeskrisikan Allah Swt. Masyarakat Muslim Muna mendeskripsikan Allah dengan menggunakan bahasa lokal, Bahasa Daerah Muna sehingga memberi corak baru dalam perkembangan Islam di wilayah nusantara. Berangkat dari latar belakang masalah tersebut, penelitian ini akan menjawab dua rumusan masalah, yaitu: pertama, bagaimana pandangan ketuhanan masyarakat Muslim Muna; kedua, bagaimana sinkretisme pandangan ketuhanan Islam dengan kepercayaan animisme-dinamisme masyarakat Muna. Rumusan masalah ini dianalisa dengan mengunakan teori sinkretisme, yaitu teori penyatuan dua kebudayaan yang bersifat baik dalam beberapa kebudayaan yang dikemukakan oleh Simuh. Hasil dari penelitian ini mengemukakan bahwa pandangan ketuhanan masyarakat dalam mengkonsepsikan Tuhan dengan menggunakan istilah Ompu, Kakawasa, Ompuno Allah Ta‟ala, dan Kasemie-miehano yang menggunakan Bahasa Muna, dan juga menggunakan bahasa Arab seperti sebutan Allah, bacaan tahlil, tasbih, tahmid, takbir. Pandangan Ketuhanan masayarakat Muslim Muna sebagai hasil dari sinkretisme antara pandangan Ketuhanan Islam dengan kepercayaan lokal masyarakat (Animisme-dinamisme Muna) yang mengadopsi, menggabungkan dan juga mentrasliterasikan dengan membentuk Istilah baru dalam menyebut nama lain dari Allah Swt. Pandangan ketuhanan masyarakat Muslim Muna memberikan corak baru, dan sekaligus mewarnai keberagamaan Islam di nusantara. Akan tetapi sinkretisme antara Islam dan pandangan ketuhanan masyarakat lokal Muna (animisme-dinamisme Muna) terhenti dan harusnya berkelanjutan, menyebabkan konsep ketuhanan dalam Islam tidak ditransformasikan secara keseluruhan yang berkaitan dengan asma, sifat dan asma Allah Swt. Hal ini dipengaruhi oleh faktor keberagamaan Masyarakat Muna sendiri yang masih tradisional yang fanatik dengan kepercayaannya sehingga menutup diri dengan kebudayaan baru. Kemudian, proses sinkretisme yang tisme yang terhenti. Terakhir, kebudayaan Muna yang tidak mampu menampun semua pandangan Islam karena keterbatasan budaya dan bahasa. sehingga ketika asma, sifat dan sifat yang dimiliki oleh Allah tidak diadopsi secara keseluruhan.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing: Dr. Imam Iqbal, S.Fil.I, M.S.I |
Uncontrolled Keywords: | Sinkretisme, pandangan ketuhanan, masyarakat Muslim Muna |
Subjects: | Aqidah Filsafat UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta > Aqidah Filsafat Masyarakat Islam |
Divisions: | Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah dan Filsafat Islam (S2) |
Depositing User: | Muh Khabib, SIP. |
Date Deposited: | 21 Feb 2024 09:39 |
Last Modified: | 21 Feb 2024 09:39 |
URI: | http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/63941 |
Share this knowledge with your friends :
Actions (login required)
View Item |