TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN OLEH PERSEROAN TERBATAS (PT) MENURUT PASAL 74 UU NO.40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS (PT) PERSPEKTIF ETIKA BISNIS ISLAM

Farmalia Luluk Masluchah, NIM.: 06380005 (2010) TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN OLEH PERSEROAN TERBATAS (PT) MENURUT PASAL 74 UU NO.40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS (PT) PERSPEKTIF ETIKA BISNIS ISLAM. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN OLEH PERSEROAN TERBATAS (PT) MENURUT PASAL 74 UU NO.40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS (PT) PERSPEKTIF ETIKA BISNIS ISLAM) BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (3MB) | Preview
	Text (TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN OLEH PERSEROAN TERBATAS (PT) MENURUT PASAL 74 UU NO.40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS (PT) PERSPEKTIF ETIKA BISNIS ISLAM) BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Asas sistem perekonomian Indonesia adalah demokrasi ekonomi, secara implisit terdapat nilai penegasan bahwa kesejahteraan masyarakat berbangsa dan bernegara menjadi prioritas dalam proses pencapaian tujuannya. Salah satunya yang terdapat dalam UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Dalam UU tersebut terdapat pasal baru tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (Coorporate Social Responsibility). Hal ini dimaksudkan agar Perusahaan lebih arif dalam melakukan pemanfaatan sumber daya, menjalin hubungan sinergis dengan lingkungan, Perusahaan juga mempunyai tanggung jawab sosial terhadap kehidupan masyarakat sekitar. Akan tetapi, dalam penerapannya, Undang-Undang masih belum bisa menjawab seluruhnya. Terbukti dengan kasus kesejahteraan karyawan di beberapa Perusahaan yang belum terpenuhi, kemiskinan, kejahatan lingkungan, seperti illegal loging dan lain-lain. Ini menjadi ketimpangan dikarenakan bangsa Indonesia adalah mayoritas penduduknya beragama Islam. Dengan melihat realita tersebut, maka pokok masalah dalam penulisan skripsi ini adalah bagaimana status PT (badan hukum) dalam fikih, serta Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan oleh PT menurut Pasal 74 Ayat (1) dijadikan dasar pewajiban atas PT serta penerapannya dalam perspektif etika bisnis Islam. Sementara itu, metode yang digunakan oleh penulis adalah jenis penelitian kepustakaan dengan sifat deskriptif analisis. Mengenai pendekatan masalah yang digunakan penyusun adalah pendekatan yuridis normatif, yaitu peraturan perundang-undangan serta landasan pemikiran sesuai dengan tujuan nash, baik al- Qur’an ataupun Sunnah dan pendekatan yang didasarkan pada kaidah-kaidah usul fikih yaitu Qiyas dan Mashlahah Mursalah. Setelah dilakukan pengkajian maka, status PT (badan hukum) dalam fikih sudah diakui dengan pendekatan usul fikih yaitu Qiyas, dengan dasar hukum Q.S An-Nisā (12) dan Q.S Sād (24) sehingga yang menjadi subyek hukum dalam fikih tidak hanya manusia melainkan badan hukum (Syakhsiyyah Ңukmiyyah atau Syakhsiyyah I’tibariyyah) termasuk didalamnya. Badan hukum seperti PT dinamakan Syakhsiyyah Ңukmiyyah Khaşşah. Badan hukum memiliki kekayaan yang terpisah dengan pemiliknya sehingga mempunyai kewajiban dan hak yang sama dengan manusia. Pewajiban Tangung Jawab Sosial dan Lingkungan oleh PT sudah sesuai dengan hukum Islam. CSR selaras dengan konsep sedekah (şadaqah) dalam Islam. Pendekatan usul fikih yang dipakai adalah dengan Maşlahah Mursalah, sesuatu yang diberikan untuk kemaslahatan umat baik materi maupun non materi tanpa ada ukuran dan batas waktu pelaksanaannya dan sesuai dengan Maqāşhid asy- Syari’ah yaitu: keselamatan lingkungan (al- Muhāfazah al-bi’ah). Di dalam Islam bila dikerucutkan maka konsep CSR sesuai dengan sedekah (ṣadaqah). Namun dalam penerapannya, menurut etika bisnis Islam seharusnya tidak hanya dilakukan oleh Perseroan besar saja. Akan tetapi, seluruh perusahaan baik yang berbadan hukum maupun yang tidak wajib melaksanakannya.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item