SANKSI HUKUM ZINA (BASA DOSA) DALAM ADAT MELAYU DI KABUPATEN SINTANG KALIMANTAN BARAT (PERBANDINGAN PENDAPAT TOKOH NAHDLATUL ULAMA DAN MUHAMMADIYAH KABUPATEN SINTANG KALIMANTAN BARAT)

Muhammad Nur Khaliq, NIM.: 17103060002 (2022) SANKSI HUKUM ZINA (BASA DOSA) DALAM ADAT MELAYU DI KABUPATEN SINTANG KALIMANTAN BARAT (PERBANDINGAN PENDAPAT TOKOH NAHDLATUL ULAMA DAN MUHAMMADIYAH KABUPATEN SINTANG KALIMANTAN BARAT). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (SANKSI HUKUM ZINA (BASA DOSA) DALAM ADAT MELAYU DI KABUPATEN SINTANG KALIMANTAN BARAT (PERBANDINGAN PENDAPAT TOKOH NAHDLATUL ULAMA DAN MUHAMMADIYAH KABUPATEN SINTANG KALIMANTAN BARAT))
17103060002_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (SANKSI HUKUM ZINA (BASA DOSA) DALAM ADAT MELAYU DI KABUPATEN SINTANG KALIMANTAN BARAT (PERBANDINGAN PENDAPAT TOKOH NAHDLATUL ULAMA DAN MUHAMMADIYAH KABUPATEN SINTANG KALIMANTAN BARAT))
17103060002_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Basa Dosa adalah sanksi adat suku Melayu Kabupaten Sintang yang diberikan kepada pelaku zina. Menurut aturan adat tersebut terdapat dua kategori perbuatan zina yaitu dilakukan karena suka sama suka (rela tanpa paksaan), dan perbuatan zina yang dilakukan karena adanya faktor lain seperti ekonomi (pekerjaan). Meskipun terdapat dua kategori dilakukannya zina, pada dasarnya sanksi yang akan di berikan tetap sama yakni membayar denda. Berkaitan dengan pemberian sanksi zina secara adat tentu hal tersebut masih terasa tabu dikalangan masyarakat umum terlebih bagi mereka yang tidak mengetahui adat dan budaya suku Melayu di Kabupaten Sintang Kalimantan Barat. Sehingga penulis tertarik untuk mengetahui bagaimana sanksi adat zina tersebut serta bagaimana pandangan tokoh Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah terhadap kedudukan sanksi adat tersebut dalam syariat agama Islam. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan menggunakan metode penelitian lapangan. Pendekatan yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan normatif sosial. Penulis akan menggunakan teori untuk menganalisa data yang telah diperoleh sehingga menghasilkan uraian jawaban mengenai pokok permasalahan. Adapun teori yang digunakan yakni teori budaya dan urf. Sejauh penelusuran, penulis tidak menemukan pemberian sanksi pelaku zina menurut aturan adat suku Melayu Kabupaten Sintang Kalimantan Barat berdasarkan syariat Islam yakni rajam dan cambuk. Namun, menurut aturan adat basa dosa di Melayu tersebut pemberian sanksi hanya berupa pembayaran denda. Padahal hal ini sangat melenceng jauh dari aturan dalam ajaran syariat agama Islam. Peristiwa penerapan basa dosa dapat dilihat oleh dua golongan pandangan agama Islam di Kabupaten Sintang, yakni Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. Oleh golongan NU basa dosa disetujui. Namun, oleh kalangan Muhammadiyah tidak menyetujui praktik basa dosa. Penulis melihat adanya perbedaan pandangan dalam wilayah ini. Sebab, perbedaan ini tentu dilatar belakangi oleh landasan hukum agama Islam atau mazhab yang dipakai.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Drs. Abd. Halim,M.hum
Uncontrolled Keywords: customary law; adultery; the views of figures
Subjects: Perbandingan Madzhab
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Madzab (S1)
Depositing User: Muchti Nurhidaya [muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id]
Date Deposited: 27 Feb 2024 09:56
Last Modified: 27 Feb 2024 09:56
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/64096

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum