PROBLEMATIKA PENAGIHAN UTANG MELALUI MEDIA SOSIAL PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF

Ihsan Tanjung, NIM.: 19103060077 (2023) PROBLEMATIKA PENAGIHAN UTANG MELALUI MEDIA SOSIAL PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (PROBLEMATIKA PE NAGIH AN UTANG MELALUI MEDIA SOSIAL PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF) 19103060077_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (3MB) | Preview
	Text (PROBLEMATIKA PE NAGIH AN UTANG MELALUI MEDIA SOSIAL PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF) 19103060077_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Internet dan media sosial memiliki peran yang signifikan dalam kemajuan teknologi khususnya dalam bidang informasi dan komunikasi Kedua elemen ini memiliki pengaruh yang besar terhadap pola interaksi manusia, akses informasi, dan partisipasi dalam kehidupan sosial yang semakin beralih ke ranah teknologi. Utang piutang merupakan salah satu kegiatan transaksi dalam bidang ekonomi dengan bentuk memberikan pinjaman berupa uang atau barang kepada yang membutuhkan dan telah disepakati akan dikembalikan pada saat jatuh tempo dengan adanya perkembangan teknologi saat ini telah mengub ah metode penagihan utang tidak hanya dilakukan dalam bentuk pendekatan langsung seperti bertemu atau mengirim surat namun masyarakat kini mengadopsi teknologi sebagai sarana untuk menagih utang, maksud daripada penagihan itu sendiri adalah untuk menginfor masikan dan mengingatkan bahwa pihak tertagih mempunyai kewajiban untuk membayar utangnya kepada pihak penagih . Oleh sebab itu, fenomena mengenai penagihan utang melalui platform media sosial ini tentunya tidak dapat dipandang sebelah mata yang mana berpotensi melanggar hukum baik itu Hukum Islam ataupun Hukum Positif yang ada di Indonesia. Permasalahan utama dari skripsi ini adalah bagaimana tinjauan Hukum Islam dan Hukum Positif tentang menagih utang yang dilakukan melalui media sosial. Penelitian ini merupakan penelitian library research yaitu penelitian dengan cara mengkaji dan menelaah sumber sumber tertulis dengan cara mempelajari dan memeriksa bahan bahan kepustakaan yang relevan dengan penagihan utang yang dilakukan melalui media sosial dalam Hukum Islam dan Hukum Positif. pendekatan yang digunakan dalam skripsi ini adalah pendekatan yuridis normatif. Penagihan utang yang dilakukan melalui media sosial tersebut dianalisis menggunakan teori maqasid asy-syariah. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa dalam konteks Hukum Islam maupun Hukum Positif, penagihan utang melalui media sosial diperbolehkan dengan syarat dilaksanakan sesuai norma agama dan perundang undangan. Adapun, tindakan yang bertujuan mempermalukan seperti menyebarkan data pribadi, mencaci maki, atau menghina seseorang di media sosial dilarang oleh agama dan dapat dikenakan sanksi hukum. Tindakan tersebut dapat di kualifikasi sebagai delik penghinaan ringan dengan ancaman pidana penjara paling lama empat bulan dua minggu atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah sebagaimana yang dimaksud pasal 315 KUHP. Jika ditinjau menggunakan maqasid asy-syariah, penagihan hutang melalui media sosial dapat diterima selama dilakukan dengan syarat tidak menggunakan metode yang bersifat intimidasi, ancaman, atau penghinaan. Tindakan semacam ini tidak sejalan dengan esensi maqasid asy-syariah yang bertujuan untuk mewujudkan kemaslahatan dengan menjaga agama, jiwa, akal, harta dan keturunan serta menolak potensi yang dapat mengancam kelima unsur pokok tersebut.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item