APLIKASI KARBON AKTIF TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI ADSORBEN UNTUK DEGRADASI KANDUNGAN AMONIA, BOD, DAN COD PADA LIMBAH CAIR PRODUKSI TAHU

Maila Salsabila, NIM.: 19106020028 (2024) APLIKASI KARBON AKTIF TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI ADSORBEN UNTUK DEGRADASI KANDUNGAN AMONIA, BOD, DAN COD PADA LIMBAH CAIR PRODUKSI TAHU. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (APLIKASI KARBON AKTIF TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI ADSORBEN UNTUK DEGRADASI KANDUNGAN AMONIA, BOD, DAN COD PADA LIMBAH CAIR PRODUKSI TAHU) 19106020028_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (2MB) | Preview
	Text (APLIKASI KARBON AKTIF TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI ADSORBEN UNTUK DEGRADASI KANDUNGAN AMONIA, BOD, DAN COD PADA LIMBAH CAIR PRODUKSI TAHU) 19106020028_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh dampak negatif pabrik industri tahu berskala kecil yang belum dilengkapi unit pengolahan air limbah dan pembuangannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik karbon aktif tempurung kelapa yang digunakan sebagai adsorben dalam adsorpsi limbah cair tahu. Penelitian ini juga menganalisis degradasi dan pengaruh variasi dosis serta waktu kontak adsorben terhadap kandungan amonia, BOD, dan COD pada limbah cair tahu. Adsorpsi dilakukan secara batch menggunakan adsorben karbon aktif tempurung kelapa. Adapun variasi dosis adsorben yang digunakan yaitu 2,5; 5,0; dan 7,5 gram dengan waktu kontak selama 60 menit. Semetara, pada variasi waktu selama 60, 90, dan 120 menit dengan dosis adsorben sebanyak 7,5 gram. Hasil karakterisasi menunjukkan adsorben yang digunakan memiliki kadar air sebesar 3%, kadar abu 7,5%, kadar zat terbang 9%, kadar karbon terikat 83,5%, dan daya serap iodin 818,5 mg/g. Hasil adsorpsi menunjukkan adanya degradasi pada setiap parameter. Kandungan amonia limbah cair tahu 11,4 mg/L dapat didegradasi hingga 4,3 mg/L, kandungan BOD yang semula 701 mg/L dapat didegradasi hingga 146 mg/L, dan kandungan COD yang semula 1036 mg/L dapat didegradasi hingga 177 mg/L. Hasil terbaik diberikan oleh dosis 7,5 gram selama 120 menit dengan persen degradasi amonia sebesar 62%, BOD sebesar 79%, dan COD sebesar 83% dengan kapasitas adsorpsi masing-masing sebesar 0,47 mg/g untuk amonia, BOD sebesar 37 mg/g, dan COD sebesar 57 mg/g. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adsorpsi yang dilakukan telah berhasil bahkan dapat mencapai persyaratan baku mutu yang telah ditetapkan.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item