Siti Latifah, NIM.: 18106040010 (2024) POTENSI PEMANFAATAN TUMBUHAN SEBAGAI BAHAN RAMUAN PERAWATAN KESEHATAN SISTEM REPRODUKSI PEREMPUAN OLEH PENJUAL JAMU PERAS DI DESA SEGOROYOSO, BANTUL, YOGYAKARTA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.
|
Text (POTENSI PEMANFAATAN TUMBUHAN SEBAGAI BAHAN RAMUAN PERAWATAN KESEHATAN SISTEM REPRODUKSI PEREMPUAN OLEH PENJUAL JAMU PERAS DI DESA SEGOROYOSO, BANTUL, YOGYAKARTA)
18106040010_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (2MB) | Preview |
|
![]() |
Text (POTENSI PEMANFAATAN TUMBUHAN SEBAGAI BAHAN RAMUAN PERAWATAN KESEHATAN SISTEM REPRODUKSI PEREMPUAN OLEH PENJUAL JAMU PERAS DI DESA SEGOROYOSO, BANTUL, YOGYAKARTA)
18106040010_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) | Request a copy |
Abstract
Desa Segoroyoso merupakan salah sattu desa yang sebagian warganya bermata pencaharian sebagai penjual jamu peras dan profesi ini sudah dilakukan secara turun menurun. Tujuan penelitian untuk mempelajari spesies tumbuhan, dan organ tumbuhan, jenis ramuan dan manfaat ramuan, serta cara memperoleh bahan ramuan yang digunakan sebagai bahan ramuan perawatan kesehatan sistem reproduksi perempuan. Metode yang digunakan adalah wawancara terbuka. Data dianalisis secara deskriptif-kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 26 jenis tumbuhan digunakan sebagai bahan ramuan Kesehatan reproduksi perempuan seperti daun, rimpang, buah, biji, batang, getah dan bunga. Ada 8 jenis ramuan beserta manfaatnya yang dapat digunakan sebagai perawatan kesehatan reproduksi antara lain: jamu kunyit asam (mengurangi nyeri haid), jamu beras kencur (mempercepat penyembuhan luka), jamu kunci suruh (merawat organ kewanitaan), jamu uyup-uyup (memperlancar ASI), jamu galian singset (menjaga berat badan), jamu paitan (mengurangi pegal-pegal), jamu cabe puyang (jamu setelah melahirkan) dan jamu temulawak (mengurangi jerawat). Produsen jamu memperoleh tumbuhan sebagai bahan ramuan dari membeli. Penggunaan tumbuhan obat sebagai bahan ramuan Kesehatan sudah dilakukan secara turun-temurun (INP) Tumbuhan paling banyak digunakan adalah jeruk nipis, sebesar 10%. Nilai (PPV) paling banyak pada bagian rimpang sebesar 27%
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information / Supervisor: | Pembimbing: Dr. Ika Nugraheni Ari Martiwi, S.Si., M.Si |
Uncontrolled Keywords: | etnomedisin; kesehatan reproduksi; tumbuhan obat |
Subjects: | Biologi Obat Tanaman |
Divisions: | Fakultas Sains dan Teknologi > Biologi (S1) |
Depositing User: | Muchti Nurhidaya [muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id] |
Date Deposited: | 21 Mar 2024 09:12 |
Last Modified: | 21 Mar 2024 09:12 |
URI: | http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/64443 |
Share this knowledge with your friends :
Actions (login required)
![]() |
View Item |