KETIDAKSETARAAN GENDER DALAM NOVEL “PEREMPUAN BERKALUNG SORBAN” KARYA ABIDAH ELKHALIEQY

Siti Nurul Hidayah, NIM.: 06510025 (2010) KETIDAKSETARAAN GENDER DALAM NOVEL “PEREMPUAN BERKALUNG SORBAN” KARYA ABIDAH ELKHALIEQY. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (KETIDAKSETARAAN GENDER DALAM NOVEL “PEREMPUAN BERKALUNG SORBAN” KARYA ABIDAH ELKHALIEQY)
BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (KETIDAKSETARAAN GENDER DALAM NOVEL “PEREMPUAN BERKALUNG SORBAN” KARYA ABIDAH ELKHALIEQY)
BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (8MB) | Request a copy

Abstract

Ketidaksetaraan gender merupakan bentuk ketidakadilan yang disebabkan oleh kesalahpahaman sebagian besar masyarakat akan konsep gender. Ketidaksetaraan gender yang terjadi pada peremuan, dalam kehidupan nyata termanifestasikan dalam bentuk marginalisasi, subordinasi, stereotipe, kekerasan dan beban ganda. Bentuk-bentuk ketidaksetaraan gender tersebut bisa terjadi mulai dari lingkup yang paling kecil, yakni keluarga sampai lingkup yang lebih luas, yakni negara. Kelima bentuk ketidaksetaraan gender tersebut dilatarbelakangi oleh beragam faktor, antara lain, tradisi atau kebudayaan suatu etnik masyarakat yang cenderung bersifat patriarkis-androsentris dan kebijakan pemerintah yang dalam beberapa hal masih mengesampingkan kepentingan perempuan. Anakronisme teks-teks keagamaan juga tidak kalah penting dalam menyumbang lahirnya ketidaksetaraan gender dalam masyarakat. Novel “Perempuan Berkalung Sorban” yang ditulis oleh Abidah el- Khalieqy menggambarkan bagaimana bentuk-bentuk ketidaksetaraan gender dialami perempuan dalam kehidupan sehari-hari. Tokoh utama dalam novel tersebut, yakni Annisa adalah perempuan yang sedari kecil harus hidup di bawah bayang-bayang kekuasaan laki-laki. Sewaktu kecil, hidup Annisa sepenuhnya dikendalikan sang ayah yang sama sekali tidak mendidik anak-anaknya dengan asas keadilan. Setelah dinikahkan paksa dengan laki-laki yang tidak ia cintai, nasib Annisa bertambah buruk. Hampir setiap waktu ia mengalami kekerasan fisik dan seksual yang dilakukan suaminya sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan bentuk-bentuk ketidaksetaraan gender dalam novel “Perempuan Berkalung Sorban”. Dalam penelitian ini, penulis memakai metode analisis konten, yakni strategi untuk menangkap pesan karya sastra dengan tujuan untuk membuat inferensi (kesimpulan) yang didapat dari proses identifikasi dan penafsiran (interpretasi). Hasilnya, penulis mendapati lima bentuk ketidaksetaraan gender yang dialami tokoh-tokoh perempuan dalam novel Perempuan Berkalung Sorban, yakni marginalisasi, subordinasi, stereotipe, kekerasan dan beban kerja ganda. Dalam pandangan Abidah el-Khalieqy, pola relasi gender antara laki-laki dan perempuan yang ideal haruslah didasarkan pada prinsip kesetaraan dan keadilan. Abidah meyakini bahwa sistem yang adil dan akomodatif terhadap perempuan tersebut akan lahir jika segala bentuk ketidaksetaraan gender dihapuskan. Dimulai dari lingkup yang paling kecil, yakni keluarga sampai lingkup yang paling luas, yakni lingkup global. Dari sisi epistemologi, konsep kesetaraan gender Abidah banyak dipengaruhi oleh konsep gender yang dilontarkan para feminis muslim kontemporer seperti Amina Wadud, Fatima Mernissi, Riffat Hassan dan Ali Asghar Engineer.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Fakhruddin Faiz, S. Ag, M. Ag
Uncontrolled Keywords: Abidah El-Khalieqy, Novel “Perempuan Berkalung Sorban”, Gender
Subjects: Gender
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah dan Filsafat Islam (S1)
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 21 Mar 2024 13:25
Last Modified: 21 Mar 2024 13:25
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/64459

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum