Muhamad Faroh Safrizal, NIM.: 04541576 (2010) KRISIS SPIRITUAL MENURUT PAGUYUBAN TRI TUNGGAL YOGYAKARTA DAN CARA MENGATASINYA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.
|
Text (KRISIS SPIRITUAL MENURUT PAGUYUBAN TRI TUNGGAL YOGYAKARTA DAN CARA MENGATASINYA)
BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (5MB) | Preview |
|
Text (KRISIS SPIRITUAL MENURUT PAGUYUBAN TRI TUNGGAL YOGYAKARTA DAN CARA MENGATASINYA)
BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Kehidupan masyarakat tradisional yang kini telah berubah menjadi masyarakat modern membawa dampak perubahan yang sangat siknifikan, terutama dari segi tatanan sosial didalam masyarakat. Hal tersebut terlihat dalam kehidupan keseharian masyarakat Indonesia yang telah mengalami pergeseran norma, adat dan tradisi, sehingga dengan bergesernya norma, adat dan tradisi tanpa disadari masyarakat sedikit kehilangan horizon spiritual. Kemajuan teknologi dan tuntutan zaman menjadikan masyarakat Indonesia jauh dari jati diri masyarakat Timur, dengan mengesampingkan berbagai tradisi dan citra adiluhur bangsa. Hal ini dipandang oleh Paguyuban Tri Tunggal sebagai suatu krisis yang seyogyanya diatasi. Karena kehampaan spiritual masyarakat merupakan satu di antara berbagai faktor terjadinya krisis multidimenasi bangsa Indonesia. Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang mengkaji Krisis Spiritual Menurut Paguyuban Tri Tunggal dan Cara Mengatasinya yang dirumuskan pada dua permasalahan, yaitu (1) bagaimana persepsi Paguyuban Tri Tunggal Yogyakarta tentang krisis spiritual ? (2) bagaimana peran Paguyuban Tri Tunggal Yogyakarta dalam mengatasi krisis spiritual ? Data-data yang dijadikan kajian penulis dapatkan dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi dengan analisis data menggunakan pendekatan sejarah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, Paguyuban Tri Tunggal Yogyakarta tentang krisis spiritual, memandang kemajuan masyarakat dengan berbagai peradabannya telah membuat masyarakat lupa akan jati dirinya sebagai masyarakat Timur, sebuah masyarakat yang memiliki kebudayaan adiluhur yang lebih bersahabat dan menyatu dengan alam, menjaga kesinambungan dan keutuhan masyarakat. Sedangkan peran serta dan upaya yang dilakukan oleh Paguyuban Tri Tunggal dalam mengatasi krisis spiritual adalah dengan mengadakan berbagai latihan, seperti seni olah nafas, meditasi, lelaku dan tapa, memberikan pelayanan penyembuhan Alternatif dan Studi Kajian Pengembangan Teologi Kerakyatan (SKPTK) yang meliputi ritual ruwatan (ruwat Agung Pathok Negoro, ritual nyepi dan Grebeg Tayuh Maulud), musik religius Adiluhung Tak, forum rebo benginan, penerbitan, ritual wedonan, dan peringatan turunnya wahyu Panca Purba.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing: Masroer, S.Ag, M.Si |
Uncontrolled Keywords: | Paguyuban Tri Tunggal, Krisis Spiritual, Sosiologi |
Subjects: | Sosiologi |
Divisions: | Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Sosiologi Agama (S1) |
Depositing User: | Muh Khabib, SIP. |
Date Deposited: | 21 Mar 2024 13:56 |
Last Modified: | 21 Mar 2024 13:56 |
URI: | http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/64467 |
Share this knowledge with your friends :
Actions (login required)
View Item |