PANDANGAN HAKIM TERHADAP FAKTOR NAIKNYA PERMOHONAN DISPENSASI NIKAH DI WILAYAH PENGADILAN AGAMA D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2019-2020

Artado, S.H., NIM.: 19203012032 (2024) PANDANGAN HAKIM TERHADAP FAKTOR NAIKNYA PERMOHONAN DISPENSASI NIKAH DI WILAYAH PENGADILAN AGAMA D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2019-2020. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PANDANGAN HAKIM TERHADAP FAKTOR NAIKNYA PERMOHONAN DISPENSASI NIKAH DI WILAYAH PENGADILAN AGAMA D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2019-2020)
19203012032_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (PANDANGAN HAKIM TERHADAP FAKTOR NAIKNYA PERMOHONAN DISPENSASI NIKAH DI WILAYAH PENGADILAN AGAMA D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2019-2020)
19203012032_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Pasca diberlakukannya UU No. 16 Tahun 2019 terkait perubahan batas usia minimal dalam melangsungkan pernikahan menjadi 19 tahun bagi laki dan perempuan dirasa menjadi pertimbangan dalam mengurangi pernikahan anak yang terjadi. Realita dispensasi nikah yang terjadi di Pengadilan Agama melonjak tinggi, khususnya di wilayah D.I. Yogyakarta yang penulis teliti. Kenaikan dispensasi perkawinan pada kurun waktu tahun 2020 atau di masa pandemi mengalami kenaiklan yang sangat siginifikan yang semestinya intensitas pengajuan dispensasi pernikahan berkurang justru malah sebaliknya naik lebih dari tahun sebelumnya. Sehingga yang ditekankan mengapa intensitas jumlah dispensasi pernikahan tidak kunjung mengalami penurunan dengan melihat aspek; pertama, keadaan sosial yang mempengaruhi tingginya dispensai nikah dan/ atau kedua, aturan batas minimum usia pernikahan yang diberlakukan menjadikan angka dispensasi semakin naik, serta ketiga, bagaimana pertimbangan hakim pengadilan agama wilayah Yogyakarta terkait standarisasi usia pernikahan. Penelitian ini merupakan field research (peneltian lapangan) dengan menggunakan pendekatan sosio-yuridis, dengan sifat penelitian deskrptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dua metode yaitu wawancara dan observasi. Metode analisis data yang digunakan berupa pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penafsiran data dan kesimpulan. Penelitian ini menghasilkan dua kesimpulan, yaitu; pertama, Hakim memberikan pertimbangan berdasarkan aturan minimal nikah yang berlaku. Dimana hakim tidak akan mengabulkan permohonan dispensasi apabila jelas dan nyatanya umur pihak-pihak yang bersangkutan tidak sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Kemudian hakim baru mempertimbangkan sejalan dengan asas kepastian hukum dan merujuk pada terciptanya kemaslahatan semua pihak serta guna menjamin kepentingan yang terbaik untuk anak. Kedua. Naiknya permohonan dispensasi nikah di 3 (tiga) Pengadilan Agama D.I Yogyakarta disebabka oleh beberapa faktor utama dan pendukung. Faktor utama naiknya permohonan dispensasi disebabkan perubahan batasan umur minimal menikah dan akibat penyimpangan perilaku anak yang barakibat kehamilan. Dan faktor pendukungnya adalah keadaan Covid-19 yang merubah pola masyrakat sehingga berakibat kurangnya kontrol dan pengawasan terhadap anak-anaknya.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Pembimbing: Prof. Dr. H. Agus Moh Najib, M.Ag
Uncontrolled Keywords: judge; marriage dispensation; causal actors
Subjects: Ilmu Syariah
Hukum Islam > Fiqih > Pernikahan
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Magister Ilmu Syari'ah (S2)
Depositing User: Muchti Nurhidaya [muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id]
Date Deposited: 22 Mar 2024 10:14
Last Modified: 22 Mar 2024 10:14
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/64478

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum