“YANG TETAP DAN BERUBAH” TRADISI SEBARAN APEM YAQAWIYYU DI DESA JATINOM KECAMATAN JATINOM KABUPATEN KLATEN

Halimatus Sa’diyah, NIM.: 19205012043 (2024) “YANG TETAP DAN BERUBAH” TRADISI SEBARAN APEM YAQAWIYYU DI DESA JATINOM KECAMATAN JATINOM KABUPATEN KLATEN. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (“YANG TETAP DAN BERUBAH” TRADISI SEBARAN APEM YAQAWIYYU DI DESA JATINOM KECAMATAN JATINOM KABUPATEN KLATEN)
19205012043_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text (“YANG TETAP DAN BERUBAH” TRADISI SEBARAN APEM YAQAWIYYU DI DESA JATINOM KECAMATAN JATINOM KABUPATEN KLATEN)
19205012043_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (444kB) | Request a copy

Abstract

Tradisi sebaran apem Yaqawiyyu adalah salah satu tradisi budaya yang masih dilestarikan di Indonesia. Tradisi ini diwariskan oleh Kyai Ageng Gribig, seorang ulama besar dan berpengaruh di tanah Jawa. Tradisi ini dilaksanakan setiap pertengahan bulan Safar tahun Hijriyah. Puncak tradisi ini adalah pembagian kue apem kepada masyarakat, baik dari Jatinom maupun luar Jatinom. Pembagian kue apem ini dilakukan dengan cara dan sarana yang disesuaikan dengan perkembangan zaman. Beberapa unsur kebudayaan dalam tradisi ini masih dipertahankan, tetapi ada juga yang mengalami perubahan. Masyarakat dan pemerintah setempat terus mengembangkan berbagai acara pendukung untuk melestarikan tradisi ini. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana pemaknaan dan fungsi tradisi sebaran apem Yaqawiyyu telah berubah dari waktu ke waktu, dan apa saja yang masih dipertahankan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yaitu observasi, wawancara dengan pelaku sejarah, dan analisis dokumen. Penelitian ini menunjukkan bahwa perkembangan zaman saat ini telah menyebabkan perubahan dan perkembangan tradisi yang ada di masyarakat. Tradisi baru yang bermunculan dapat menggeser prosesi dan makna tradisi yang sudah ada sejak lama. Masyarakat modern cenderung memaknai tradisi sebagai bentuk kebudayaan yang praktis, dan tidak banyak yang dapat memaknai dan memfungsikan tradisi sesuai dengan tradisi terdahulu. Pemaknaan sebaran Apem yang dulunya memiliki makna sedekah, sekarang menjadi simbol keberkahan bagi masyarakat Jatinom. Cara pemberian kue Apem dan tanggapan dari berbagai golongan masyarakat juga menjadi pokok pembahasan dalam penelitian ini

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Pembimbing: Dr. Imam Iqbal, S.Fil.I., M.S.I.
Uncontrolled Keywords: tradisi; Sebaran Apem; sosial budaya
Subjects: Aqidah Filsafat
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta > Aqidah Filsafat

Islam dan Tradisi
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah dan Filsafat Islam (S2)
Depositing User: Muchti Nurhidaya [muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id]
Date Deposited: 26 Mar 2024 11:57
Last Modified: 26 Mar 2024 11:57
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/64502

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum