IMPLEMENTASI KEPEMIMPINAN KARISMATIK DI PONDOK PESANTREN NURUL UMMAH KOTA GEDE YOGAYAKARTA

Rudi Firmansah, NIM.: 20102040052 (2024) IMPLEMENTASI KEPEMIMPINAN KARISMATIK DI PONDOK PESANTREN NURUL UMMAH KOTA GEDE YOGAYAKARTA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (IMPLEMENTASI KEPEMIMPINAN KARISMATIK DI PONDOK PESANTREN NURUL UMMAH KOTA GEDE YOGAYAKARTA) 20102040052_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (3MB) | Preview
	Text (IMPLEMENTASI KEPEMIMPINAN KARISMATIK DI PONDOK PESANTREN NURUL UMMAH KOTA GEDE YOGAYAKARTA) 20102040052_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Kepemimpinan pengasuh menjadi salah satu komponen dalam menunjang perkembangan dan kesuksesan sebuah organisasi terutama lembaga pendidikan, seperti Pondok Pesantren Nurul Ummah. Kesuksesan pesantren ini diantaranya menjadi pesantren terbesar di Kota Yogyakarta bahlan ada alumi yang menjadi rektor di IAIN Kudus yakni Prof. Dr. H. Abdurrohman Kasdi, Lc, M.Si. Selain itu, pesantren ini bisa disebut sebagai pesantren wirausaha karena memiliki usaha santrimart dan laundry yang dikelola oleh para santri dan tentunya terdapat peran kepemimpinan di dalamnya. Metode penelitian yang digunakan adalah menggunakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Metode analisis data menggunakan 3 alur yakni kondensasi data, penyajian data dan verifikasi (penarikan kesimpulan). Uji keabsahan data menggunakan 4 cara yakni uji credibility dengan triangulasi sumber dan teknik, uji transferbility, uji dependability, dan uji konfirmability. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi kepemimpinan karismatik di Pondok Pesantren Nurul Ummah terbagi menjadi enam indikator, diantaranya memiliki pengaruh yang besar dibuktikan dengan beliau memberikan arahan sehingga muncul sebuah kepatuhan dan ketaatan. Memiliki visi yang menarik dibuktikan dengan visi beliau yang mencakup nilai-nilai keagamaan dan kepedulian terhadap sesama seperti mencerdaskan umat dan menerapkan jargon pesantren yakni belajar, menjaga jamaah dan mutalaah. Beliau juga tidak hanya menyampaikan visi, tetapi juga mempraktikkan visi tersebut. Memiliki harapan yang tinggi dibuktikan beliau berharap kepada para santri agar mendapatkan ilmu dan mengajarkannya serta untuk melanjutkan studi ke jenjang yang tinggi. Memiliki kepercayaan diri yang tinggi percaya diri ketika memimpin dua pesantren sekaligus dan memberikan solusi serta bertanggung jawab terhadap eksistensi pesantren. Memotivasi dan menginspirasi dibuktikan dengan memberikan arahan ketika pengajian seperti harus senantiasa belajar, menjaga jamaah dan mutalaah, dan mampu menjadi inspirator bagi santrinya ketika beliau tenang dalam menghadapi permasalahan. Memberikan teladan yang baik dibuktikan dengan beliau mencontohkan konsistensi (istiqomah) dalam belajar, menjaga jamaah dan mutalaah sebelum menyampaikan ilmu kepada para santrinya.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item