FILSAFAT DAN TASAWUF SEBAGAI BASIS REINTEGRASI SAINS DAN AGAMA DALAM PEMIKIRAN HAIDAR BAGIR

Nursyamsiah Mingkase, NIM.: 20205012003 (2024) FILSAFAT DAN TASAWUF SEBAGAI BASIS REINTEGRASI SAINS DAN AGAMA DALAM PEMIKIRAN HAIDAR BAGIR. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (FILSAFAT DAN TASAWUF SEBAGAI BASIS REINTEGRASI SAINS DAN AGAMA DALAM PEMIKIRAN HAIDAR BAGIR)
20205012003_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf

Download (3MB) | Preview
[img] Text (FILSAFAT DAN TASAWUF SEBAGAI BASIS REINTEGRASI SAINS DAN AGAMA DALAM PEMIKIRAN HAIDAR BAGIR)
20205012003_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (6MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini mengkaji pemikiran Haidar Bagir mengenai reintegrasi sains dan agama. Permasalahan penelitian yang diangkat adalah bagaimana pandangan Haidar terhadap dikotomi sains dan agama serta bagaimana filsafat dan tasawuf menjadi basis dalam konsep reintegrasi tersebut. Penulis menganggap permasalahan ini penting untuk diteliti mengingat wacana integrasi sains dan agama masih terus mencari bentuknya yang paling ideal. Selain itu, pengkajian terhadap akar dikotomi sains dan agama menghasilkan konsep integrasi yang beragam. Dalam keragaman tersebut, Haidar merupakan salah seorang tokoh yang memberikan perspektif berbeda dengan menawarkan konsep reintegrasi. Penelusuran dan pengumpulan data terkait konsep reintegrasi Haidar dilakukan dengan metode triangulasi teknik. Data yang telah dikumpulkan, selanjutnya dianalisis dengan pendekatan filosofis menggunakan teori integrasi Barbour dan integrasi-interkoneksi Amin Abdullah. Temuan dalam penelitian ini adalah pertama, pandangan Haidar mengenai dikotomi sains dan agama yang ditelusuri melalui klasifikasi ilmunya, menunjukkan tendensi relasi problematis pada kedua entitas tersebut. Hal ini disebabkan oleh reduksi sains modern atas bangunan ilmu pengetahuan klasik. Berdasarkan proses reduksi tersebut, sains dan agama membentuk ciri yang sangat kontras dan memiliki alur perkembangan yang bersebrangan. Akibatnya, sains dan agama sulit diintegrasikan. Tantangan lainnya adalah keyakinan masyarakat modern bahwa sains dan agama memang pada dasarnya bersifat konfliktual. Dalam hal ini, Haidar mengatakan penyebab konflik tersebut lebih kepada wilayah praktis daripada teoretis. Kedua, terkait konsep reintegrasi tersebut Haidar menekankan aspek subjek pengetahuan. Penekanan ini berbeda dengan peneliti lain seperti Ian G. Barbour, Amin Abdullah. Ia tidak hanya membahas sains dan agama sebagai dua produk pengetahuan yang perlu diintegrasikan tapi juga menekankan pentingnya posisi subjek pengetahuan dalam menentukan hasil integrasi itu. Dengan demikian, filsafat dan tasawuf menjadi penting dalam dua hal. Pertama, filsafat sebagai basis untuk relasi sains dan agama. Kedua, tasawuf menjadi etos bagi subjek pengetahuan.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Pembimbing: Dr. Imam Iqbal, S.Fil.I., M.S.I.
Uncontrolled Keywords: Haidar Bagir; Sains dan Teknologi; filsafat
Subjects: Aqidah Filsafat
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta > Aqidah Filsafat

Filsafat Islam
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah dan Filsafat Islam (S2)
Depositing User: Muchti Nurhidaya [muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id]
Date Deposited: 01 Apr 2024 09:36
Last Modified: 01 Apr 2024 09:36
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/64583

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum