MODEL RELASI GENDER DALAM TRADISI SPIRITUAL ISLAM FITUA DAN INTERPRETASINYA DI KALANGAN MASYARAKAT BIMA, INDONESIA TIMUR.

Hendrawangsyah, NIM.: 20205021002 (2024) MODEL RELASI GENDER DALAM TRADISI SPIRITUAL ISLAM FITUA DAN INTERPRETASINYA DI KALANGAN MASYARAKAT BIMA, INDONESIA TIMUR. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (MODEL RELASI GENDER DALAM TRADISI SPIRITUAL ISLAM FITUA DAN INTERPRETASINYA DI KALANGAN MASYARAKAT BIMA, INDONESIA TIMUR.)
20205021002_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf

Download (5MB) | Preview
[img] Text (MODEL RELASI GENDER DALAM TRADISI SPIRITUAL ISLAM FITUA DAN INTERPRETASINYA DI KALANGAN MASYARAKAT BIMA, INDONESIA TIMUR.)
20205021002_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (6MB) | Request a copy

Abstract

Model relasi gender Fitua merupakan hasil pemaknaan esoterik dari para pengamal Fitua Bima yang bersumber dari ajaran dan pemahaman konsep ketuhanan dari ‗agama‘ bumi (dinnul ardh) Makakamba-Makakimbi dan agama langit (dinnul samawi) yakni Islam. Tradisi spiritual Islam Fitua Bima sendiri merupakan model harmonis yang lahir dari hasil perkawinan dualitas peradaban dan kepercayaan lokal (Makakamba-Makakambi) yang bersifat ―kebumian‖ dan agama global (Islam) yang bersifat ―kelangitan.‖ Oleh karena itu, kajian ini mengkaji bentuk relasi harmonis dua peradaban tersebut yang akan dijadikan sebagai modalitas untuk merumuskan satu model relasi gender tradisi spiritual Islam Fitua, di samping mengetahui bagaimana pemaknaan masyarakat Muslim Bima mengenai relasi gender dalam kerangka spiritual Bima. Kajian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan kerangka teori Kosmologi dan Teologi Islam Esoterik dari Sachiko Murata sebagai grounded theory dan Hermeneutika Paul Ricoeur sebagai middle theory. Dua teori ini digunakan sepenuhnya untuk menjelaskan makna simbolis relasi gender yang tertuang dalam bentuk wacana, teks, ritual dan sebagainya. Data-data dikumpulkan melalui metode observasi, dokumentasi, dan wawancara. Data observasi dan dokumentasi dianalisis melaui metode induktif dan deduktif lalu diuraikan secara deskriptif, sementara data wawancara diidentifikasi, dianalisis dan diverifikasi keabsahannya melalui metode triangulasi. Hasil nalisis kajian mendapati bahwa model relasi gender dalam tradisi spiritual Islam Bima dibangun berdasarkan dua pondasi utama, yaitu (1) perspektif kosmologi yang bersumber dari ‗agama‘ bumi Makakamba-Makakimbi dan (2) perspektif teologis dari agama langit yakni Islam. Dua fondasi ini menyumbang bagi terbentuknya satu model relasi gender tradisi spiritual Islam Fitua Bima yang seimbang dengan prinsip kesatuan (the principe of unity) yang lahir dari hasil pemaknaan esoterik terutam mengenai kesalinghubungan antara alam, manusia dan Tuhan di kalangan pengamal tradisi Fitua. Implikasi dari tesis ini dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai cara pandang masyarakat Bima terhadap relasi gender, terutama dalam konteks pemahaman dan pemaknaan tradisi spiritualitas Islam Fitua, serta memperkaya wawasan terhadap dinamika sosial-keagamaan secara umumnya.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Pembimbing: Prof. Dr. Inayah Rohmaniyah, M. Hum. M.A.
Uncontrolled Keywords: relasi gender; spiritual Islam; interpretasi esoterik; Fitua Bima
Subjects: Islam dan Tradisi
Studi Agama Agama
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Studi Agama Agama (S2)
Depositing User: Muchti Nurhidaya [muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id]
Date Deposited: 01 Apr 2024 09:39
Last Modified: 01 Apr 2024 09:39
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/64584

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum