PENGEMBANGAN TAREKAT NAQSYABANDIYAH KHALIDIYAH DI SOKARAJA, BANYUMAS, JAWA TENGAH PERIODE KIAI ABDUSALAM 1968-2014 M.

Azmi Umar Faiq, NIM.: 16120090 (2023) PENGEMBANGAN TAREKAT NAQSYABANDIYAH KHALIDIYAH DI SOKARAJA, BANYUMAS, JAWA TENGAH PERIODE KIAI ABDUSALAM 1968-2014 M. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PENGEMBANGAN TAREKAT NAQSYABANDIYAH KHALIDIYAH DI SOKARAJA, BANYUMAS, JAWA TENGAH PERIODE KIAI ABDUSALAM 1968-2014 M.)
16120090_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (PENGEMBANGAN TAREKAT NAQSYABANDIYAH KHALIDIYAH DI SOKARAJA, BANYUMAS, JAWA TENGAH PERIODE KIAI ABDUSALAM 1968-2014 M.)
16120090_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah di Sokaraja, Banyumas, Jawa Tengah dirintis oleh Syekh Muhammad Ilyas pada tahun 1888 M, dan kemursyidan tarekat dipegang sepenuhnya oleh Kiai Abdusalam sejak tahun 1968 M setelah KH. Rifa’i. Kiai Abdusalam berhasil mengembangkan tarekat dengan mengajarkan ajaran dan ritual kepada penganutnya. Perkembangan tarekat berjalan beriringan dengan pembangunan fasilitas pondok dan pembentukan pondok cabang pada awal tahun 2000-an. Kiai Abdusalam juga berperan membina sosial-ekonomi para penganut tarekat dan masyarakat. Oleh karena itu, fokus penelitian mengenai Kiai Abdusalam dalam pengembangan Tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah di Sokaraja, Banyumas, Jawa Tengah. Adapun rumusan masalah skripsi ini adalah: bagaimana pengembangan Tarekat Naqsyabandiyah Kholidiyyah di Sokaraja pada masa Kiai Abdusalam; bagaimana ajaran dan ritual Tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah di Sokaraja, Banyumas; dan apa saja peranan Kiai Abdusalam dalam pengembangan Tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah Sokaraja? Penelitian sejarah ini menggunakan pendekatan biografi dan sosiologi. Berdasarkan pendekatan tersebut, penelitian ini mengacu kepada konsep kepemimpinan dan peranan sosial, yaitu teori peranan sosial yang dikemukakan oleh Soekanto dan teori kepemimpinan karismatik yang dikemukakan oleh Ig Wursanto. Teori tersebut digunakan untuk mengungkapkan peranan dan kepemimpinan Kiai Abdusalam sebagai mursyid dalam pengembangan tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah. Adapun prosedur penelitian ini dilakukan dalam metode sejarah meliputi: heuristik, verifikasi, interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian ini sebagai berikut: pertama, persebaran tarekat pada kepemimpinan Kiai Abdusalam mengalami peningkatan dari sebelumnya dengan membai’at 20.000 pengikut yang tersebar dari Pulau Jawa, Sumatera hingga Papua. Kedua, makna ajaran dan ritual tarekat seperti dzikir harian, tawajjuhan, khataman dan suluk. Ketiga, pengembangan tarekat yang dilakukan Kiai Abdusalam yakni pengembangan metode bandongan dan halaqoh yang diterapkan di pondok Sokaraja hingga ke pondok cabang, kemudian merenovasi fasilitas pondok seperti: masjid, pondok putra-putri dan menambahkan fasilitas seperti kantor dan kamar mandi, dan membuka 26 pondok cabang yang tersebar di Jawa Tengah, Jawa Barat hingga Lampung, serta mensejahterakan para penganut tarekat dan masyarakat melalui pemberian modal usaha dan penyediaan lapangan pekerjaan di pondok Sokaraja.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Prof. Dr. Dudung Abdurahman, M. Hum.
Uncontrolled Keywords: Kiai, Pengembangan Tarekat, Tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah
Subjects: Sejarah Peradaban / Kebudayaan Islam
TASAWUF > Tareqoh / Tarekat
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Sejarah Kebudayaan Islam (S1)
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 03 Apr 2024 11:05
Last Modified: 03 Apr 2024 11:05
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/64697

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum