KENYAMANAN PENGGUNA MELALUI PENDEKATAN PENGINDERAAN DAN ANTROPOMETRI PADA LINGKUNGAN KERJA FISIK DI CO-WORKING SPACE PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

Moliza Gusriani, NIM.: 22200011052 (2024) KENYAMANAN PENGGUNA MELALUI PENDEKATAN PENGINDERAAN DAN ANTROPOMETRI PADA LINGKUNGAN KERJA FISIK DI CO-WORKING SPACE PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (KENYAMANAN PENGGUNA MELALUI PENDEKATAN PENGINDERAAN DAN ANTROPOMETRI PADA LINGKUNGAN KERJA FISIK DI CO-WORKING SPACE PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA) 22200011052_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (7MB) | Preview
	Text (KENYAMANAN PENGGUNA MELALUI PENDEKATAN PENGINDERAAN DAN ANTROPOMETRI PADA LINGKUNGAN KERJA FISIK DI CO-WORKING SPACE PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA) 22200011052_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (7MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kenyamanan pengguna melalui pendekatan penginderaan dan antropometri, mengetahui usaha yang dilakukan untuk mewujudkan kenyamanan pemustaka melalui pendekatan penginderaan dan antropometri serta untuk mengetahui nilai-nilai co-working space The Gade Creative Lounge (TGCL). Penelitian ini menggunakan jenis penelitian metode mix methods. Melakukan pengukuran melalui penelitian kuantiatif eksperimen dengan jumlah sampel sederhana yang juga menjadi informan dalam penelitian ini yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Kemudian, data dianalisis dengan melakukan reduksi data, penyajian data dan penarikan simpulan. Langkah terakhir untuk menguji keabsahan data melalui teknik triangulasi data dan melakukan membercheck. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa : 1) terdapat kenyamanan pemustaka saat memanfaatkan Co-Working Space TGCL melalui kondisi lingkungan kerja fisik. Kenyamanan tersebut didapatkan dari sisi temperatur udara, kelembapan, sirkulasi udara, kebisingan, bau-bauan dan tata warna. Namun terdapat penataan cahaya di ruang Co-Working Space TGCL yang belum menyebar dengan seimbang, baik di bilik, di ruang diskusi dan di meeting table sehingga terdapat kesilauan berlebih dapat mengganggu kenyamanan visual pemustaka. 2) terdapat kenyamanan terhadap penggunaan kursi dan meja di Co-Working Space TGCL ditinjau melalui standar antropomteri untuk posisi duduk, sudut dan jarak interaksi pemustaka dengan monitor serta kesesuaian produk meja maupun kursi yang digunakan. Posisi duduk, sudut dan jarak interaksi belum memenuhi standar serta hasil tinjauan standar antropometri terdapat dua jenis kursi yang memenuhi standar jenis kursi dan meja yakni kursi kerja di ruang diskusi, sofa diskusi, meja computer corner dan meja bilik personal. 3) terdapat usaha yang dilakukan untuk mewujudkan kenyamanan pemustaka melalui pendekatan penginderaan dan antropometri di ruang Co-working space TGCL yakni dengan melakukan penataan ruang yang nyaman, membuat ketentuan syarat dan tata tertib dan menindak lanjuti keluhan kenyamanan pemustaka saat di ruang Co-Working Space TGCL agar tetap terjaganya kondisi lingkungan yang kondusif. 4) terdapat 4C (connection, conten, community & communication) konsep di ruang TGCL tetapi hanya dua yang dilakukan pemustaka yakni connection dan communication. Sedangkan nilai coworking space yang diterapkan di ruang TGCL yakni nilai aksesibilitas, nilai kolaborasi, nilai keterbukaan, dan nilai kreativitas, hal tersebut dikarenakan tidak semua pemustaka memanfaatkan ruang TGCL untuk kerja bersama.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item