HUKUM BERPUASA SAAT MENJALANI HEMODIALISA (STUDI PEMIKIRAN MUHAMMAD AL-KHAYYAT DAN WAHBAH ZUHAILI)

Azharul Malik Rifa’i, NIM.: 18103060064 (2023) HUKUM BERPUASA SAAT MENJALANI HEMODIALISA (STUDI PEMIKIRAN MUHAMMAD AL-KHAYYAT DAN WAHBAH ZUHAILI). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (HUKUM BERPUASA SAAT MENJALANI HEMODIALISA (STUDI PEMIKIRAN MUHAMMAD AL-KHAYYAT DAN WAHBAH ZUHAILI))
18103060064_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview
[img] Text (HUKUM BERPUASA SAAT MENJALANI HEMODIALISA (STUDI PEMIKIRAN MUHAMMAD AL-KHAYYAT DAN WAHBAH ZUHAILI))
18103060064_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Permasalahan mengenai gagal ginjal kronik (GGK) bisa dikatakan sebuah penyakit pada masa modern, yang perlu melakukan cuci darah atau hemodialisa. Penyakit ini muncul setelah Rasulullah SAW wafat, sehingga jika menjumpai waktu-waktu berpuasa maka diperanyakan status hukum puasanya. Para ulama-ulama kontemporer telah membahas persoalaan ini, akan tetapi terdapat perbedaan pendapat mengenai berpuasa saat dilakukannya cuci darah atau hemodialisa, perbedaan pendapat ini tidak lain karena dikarenakan berbedanya para ulama memahami dalil-dalil baik dari al-Qur’an, al- Hadīs. Perbedaan pendapat mengenai status puasanya saat cuci darah atau hemodialisa sampai saat ini masih menjadi perdebatan yang membuat masyarakat yang fanatik akan menuduh masyarakat lain yang tidak sependapat dengan dirinya sehingga dapat memunculkan pertakaian dan memicu ketegangan yang berdampak pada perselisihan terhadap sesama umat. Pokok permasalahan yang peneliti angat dalam persoalan ini ialah: Bagaimana pandangan Muhammad al-Khayyāṭ dan Wahbah Zuḥaili terhadap hemodialisa, saat berpuasa? Bagaimana analisis Maqāṣid asy-Syarī’ah pemikiran Muhammad al-Khayyāṭ dan Wahbah Zuḥaili terhadap hemodialisa, saat berpuasa ? Penelitian ini jenis penelitian library research (studi kepustakaan) Penelitian ini bersifat deskriptif analisis dan komperatif, yaitu dengan menggabungkan, menganalisis serta membandingkan tentang objek penelitian. Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui dan mengindentifikasi perbedaan atau persamaan dalam pemikiran tokoh yang diteliti. yakni mengenai hukum puasa saat menjalani cuci darah menurut Muhammad al-Khayyāṭ dan Wahbah Zuḥaili. Pendekatan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan komperatif (Comparative Approach), yakni suatu cara untuk dapat memahami dan mengetahui suatu (ilmu) dengan menggunakan perbandingan. Sedangkan teori yang digunakaan adalah Maqāṣid asy-Syarī’ah oleh Imam asy-Statibi dalam kitabnya al-muwāfaqāt Hasil penelitian ini menunjukan bahwa berpuasa saat proses cuci darah atau hemodialisa berdasarkan pemikiran Muhammad al-Khayyāṭ dan Wahbah Zuḥaili dengan analisnya mengenai dalil-dalil dan kandungan proses cuci darah tersebut. Maka Muhammad al-Khayyāṭ berpendapat bahwa berpuasa saat melakukan proses cuci darah atau hemodialisa ialah puasanta tetap sah dan tidak membatalkan puasa, sedangkan menurut Wahbah Zuḥaili bahwasanya hal tersebut membatalkan puasa dengan alasan terdapat campuran zat yang posisi zat tersebut menggantikan posisi makan dan minum dengan sengaja.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Hijrian Angga Prihantoro, L.L.M.
Uncontrolled Keywords: Hemodialisa Saat Berpuasa, Muhammad al-Khayyaṭ, Wahbah Zuḥaili, Maqaṣid asy-Syari’ah
Subjects: Perbandingan Madzhab
Hukum Islam > Fiqih > Puasa
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Madzab (S1)
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 25 Apr 2024 11:01
Last Modified: 25 Apr 2024 11:01
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/64984

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum