AL QISHSHAH AL QASHIRAH SHOUTH MIN AL-ALAM AL-UHRO LI NAJIB MAHFUDH

MUHAMMAD ALFAN SIDIK, NIM.: 06110044 (2011) AL QISHSHAH AL QASHIRAH SHOUTH MIN AL-ALAM AL-UHRO LI NAJIB MAHFUDH. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (AL QISHSHAH AL QASHIRAH SHOUTH MIN AL-ALAM AL-UHRO LI NAJIB MAHFUDH)
BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview
[img] Text (AL QISHSHAH AL QASHIRAH SHOUTH MIN AL-ALAM AL-UHRO LI NAJIB MAHFUDH)
BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

ABSTRAK Cerpen karya Najib Mahfudz Shouth Min al-Alam al-Uhro ini diambil dari antologinya yang berjudul Hams al-Junun, cerpen ini bersetting masa Firaun, mengisahkan seseorang yang bernama Taw-ty yang mengalami kematian, dia bekerja sebagai penulis di istana pangeran Fir'aun. Kisahnya berawal ketika dia merasakan datangnya tanda-tanda kematian, dia didatangi oleh utusan dan mengalami sakarotul maut. Kemudian dia menyaksikan dan merasakan peristiwa dan hal-hal yang ajaib yang penuh dengan makna. Setelah mati, dia dimumikan hingga sampai waktu 70 hari masa pembalseman, dan akhirnya sampai pada perpisahannya dengan dunia ketika jasadnya dikuburkan dalam sebuah makam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1. Fase-fase kematian 2. Makna kematian yang terkandung dalam cerpen ini, dengan menggunakan pendekatan semiotik sebagai pisau analisisnya, pendekatan ini berusaha melihat rangkaian kisah-kisah sebagai sebuah tanda-tanda yang membutuhkan pemaknaan, adapun teori yang digunakan peneliti adalah teori semiotik Roland Barthes yang dalam hal ini ditekankan pada analisis tekstualnya dalam S/Z (1990), dan di situ Barthes menganalisis sebuah novel kecil yang berjudul Sarrasine yang ditulis oleh Honore de Balzac. Untuk menganalisis dan menginterpretasinya, Barthes membagi teks ke dalam satuan-satuan analisis yang disebut dengan leksia, kemudian Barthes mengidentifikasi kode-kode sebagai sandarannya yaitu kode aksi, kode hermeneutik, kode semik, kode simbolik, dan kode kultural. Dalam penelitian ini teks cerpen dibagi ke dalam leksia-leksia kemudian diidentifikasi, setelah itu akan diuraikan lima kode sebagaimana telah disebutkan dan akan dianalisis dengan aspek fase-fase dan makna kematian yang terkandung dalam leksia-leksia cerpen tersebut. Dari analisis tersebut dihasilkan fase-fase kematian sebagai berikut 1. Datangnya tanda-tanda atau peringatan kematian, 2. Datangnya utusan dari alam lain, 3. Sakarotul maut, 4. Keluarnya ruh dari jasad, 5. Perjalanan ruh setelah kematian. Dan makna-makna kematian yang terkandung dalam cerpen tersebut antara lain adalah; 1. Optimisme dalam menilai kehidupan sebagai penghormatan dan tanggung jawab yang dapat berkhir dengan kebahagiaan dan kekekalan yang diperoleh melalui kematian, 2. Kesiapan akan kematian adalah hal yang paling penting bagi manusia, 3. Memahami kehidupan sebagai sebuah perjalanan untuk memperoleh bekal menuju alam keabadian. div

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Yulia nasrul Latifi, S.Ag., M.Hum.
Uncontrolled Keywords: cerpen, Fase-fase kematian, Makna kematian
Subjects: Kesusastraan Arab
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Bahasa dan Sastra Arab (S1)
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 18 Jul 2023 11:06
Last Modified: 18 Jul 2023 11:08
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/6505

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum