PENCIPTAAN MANUSIA DALAM Q.S AN-NISA’ [4]: 1 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KONSEP KEADILAN GENDER : STUDI APLIKASI PENDEKATAN MA‘NA-CUM-MAGHZA

Rindi Afriliani, NIM.: 20105030098 (2024) PENCIPTAAN MANUSIA DALAM Q.S AN-NISA’ [4]: 1 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KONSEP KEADILAN GENDER : STUDI APLIKASI PENDEKATAN MA‘NA-CUM-MAGHZA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (PENCIPTAAN MANUSIA DALAM Q.S AN-NISA’ [4]: 1 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KONSEP KEADILAN GENDER : STUDI APLIKASI PENDEKATAN MA‘NA-CUM-MAGHZA) 20105030098_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (3MB) | Preview
	Text (PENCIPTAAN MANUSIA DALAM Q.S AN-NISA’ [4]: 1 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KONSEP KEADILAN GENDER : STUDI APLIKASI PENDEKATAN MA‘NA-CUM-MAGHZA) 20105030098_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Q.S An-Nisa [4]: 1 merupakan ayat yang seringkali dijadikan legitimasi atas perbedaan jenis kelamin yang didasarkan atas penciptaan manusia. Hawa dianggap sebagai manusia kedua yang diciptakan dari tulang rusuk Adam. Konsep ini menghasilkan pengetahuan di kalangan masyarakat muslim tentang penciptaan perempuan dari tulang rusuk laki-laki. Pengetahuan yang seperti ini adalah bentuk dari stereotip. sekaligus subordinasi, yang merupakan bagian dari bentuk ketidakadilan gender. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teori pendekatan ma‘nā-cum-maghzā. Pendekatan ma‘nā-cum-maghzā merupakan pendekatan yang didapatkan melalui tinjauan analisis tekstual dan kontekstual. Pendekatan ini bertujuan untuk mengetahui makna historis (al-ma‘nā al-tārīkhiy), signifikansi fenomenal historis (al-maghzā al-tārīkhiy), dan juga signifikansi fenomenal dinamis (al-maghzā al-mutaḥarrik) dari Q.S An-Nisa’ [4]: 1. Adapun jenis penelitian ini berbasis pada penelitian kepustakaan (library research) dengan jenis penelitian kualitatif. Sumber data primer yang digunakan adalah Q.S An-Nisa [4]: 1, dan sumber data sekunder yang digunakan adalah kamus Lisān Al-‘Arab, Mu‘jam al-Mufahras li Alfāẓ Al-Qur’ān al-Karīm dan Mu’jam Maqayis Al-Lughah sebagai sumber analisis bahasa, beberapa kitab tafsir klasik dan modern, kitab-kitab sejarah, serta buku, jurnal, skripsi atau tesis yang terkait dengan objek penelitian ini. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis melalui model deskriptif-analitik. Untuk menganalisis data yang diperoleh digunakan pendekatan ma‘nā-cum-maghzā. Ada beberapa tahapan yang dilakukan melalui pendekatan ini, yang pertama adalah menjabarkan sisi kebahasaan, dan menggali konteks historis dari Q.S An-Nisa’ [4]: 1 untuk mendapatkan al-ma’nā dan al-maghzā al-tārīkhiy. Tahapan kedua yakni mencari signifikansi dinamis dan menghubungkannya dengan konsep keadilan gender. Hasil dari penelitian ini adalah, pertama, makna historis (al-ma‘nā al-tārīkhiy) dari Q.S An-Nisa’ [4]: 1 adalah berkenaan dengan norma keluarga dan pernikahan yang secara spesifik dalam ayat ini berbicara mengenai konsep diciptakannya manusia berpasangan untuk bisa melestarikan keturunan. Ayat ini bukan ayat kisah, atau ayat seputar penciptaan Adam dan Hawa. Kedua, signifikansi fenomenal historis (al-maghzā al-tārīkhiy) QS. An-Nisa’ [4]: 1 dalam hubungannya dengan penciptaan manusia adalah 1) asal penciptaan manusia baik laki-laki dan perempuan adalah dari bahan yang sama; 2) tujuan konsep berpasangan dalam penciptaan manusia yang terdiri dari laki-laki dan perempuan adalah berkaitan dengan pelestarian keturunan dan memelihara hubungan kekeluargaan; 3) yang membedakan antara laki-laki dan perempuan dalam urusan penciptaan adalah ketakwaannya Ketiga, signifikansi tafsir ini terhadap konsep keadilan gender adalah bahwa melalui tafsir ini dapat dihilangkan bentuk ketidakadilan gender, terutama sekali stereotip, subordinasi, dan marginalisasi terhadap salah satu jenis kelamin.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item