PEMAHAMAN HADIS TENTANG ANAK LAHIR DALAM KEADAAN FITRAH (Kajian Ma’anil Hadis)

Deli Patuwa Muslimin, NIM.: 19105050061 (2024) PEMAHAMAN HADIS TENTANG ANAK LAHIR DALAM KEADAAN FITRAH (Kajian Ma’anil Hadis). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Preview	Text (PEMAHAMAN HADIS TENTANG ANAK LAHIR DALAM KEADAAN FITRAH (Kajian Ma’anil Hadis)) 19105050061_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (3MB) | Preview
	Text (PEMAHAMAN HADIS TENTANG ANAK LAHIR DALAM KEADAAN FITRAH (Kajian Ma’anil Hadis)) 19105050061_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (4MB)

Abstract

Era digital, ditandai oleh kemajuan teknologi, memengaruhi berbagai aspek kehidupan seperti pendidikan, pekerjaan, dan sosial. Meskipun teknologi mempermudah banyak aktivitas, penggunaan yang tidak bijak bisa berdampak negatif, terutama pada generasi muda. Pendidikan,memiliki peran sentral dalam membentuk karakter anak. Orang tua, harus membimbing anak dalam menghadapi tantangan era digital untuk mewujudkan pemimpin yang bertanggung jawab dan berakhlak mulia sesuai ajaran agama. Jenis penelitian yang digunakan adalah kepustakaan (library research), yaitu dengan mengumpulkan literatur dengan metode kualitatif dan bersifat analisis-deskriptif. Jenis penelitian ini digunakan karena kajian ma‟anil hadis mengharuskan untuk menganalisis dari beberapa aspek yang bersumber dari literatur yang telah dikumpulkan. Penulis menggunakan kajian ma’anil hadis untuk memahami hadis tersebut dengan menerapkan metode yang ditawarkan oleh Nurun Najwah. Adapun hasil dari penelitian ini yakni: Pertama, hadis tentang fitrah anak dalam Musnad Ahmad bin Hanbal nomor 6884 dapat dikategorikan sebagai hadis shahih berdasarkan kualitas dan kehujjahan sanad serta matannya. Kedua, fitrah tidak hanya diartikan sebagai potensi untuk menjadi orang yang baik, tetapi juga potensi untuk menjadi orang yang jahat. Peran orang tua tidak hanya terbatas pada membentuk keyakinan dan karakter anak, tetapi juga memberikan pendidikan dan kasih sayang yang dibutuhkan anak untuk tumbuh kembang secara optimal. Hadis ini tidak deterministik, artinya tidak berarti bahwa setiap anak yang lahir akan menjadi orang yang baik atau jahat. Masa depan anak pada akhirnya ditentukan oleh pilihan dan tindakannya sendiri.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item