DIALEKTIKA ANTARA AYAT-AYAT AMTSAL AL-MUSHARAHAHDENGAN STRUKTUR NALAR MASYARAKAT ARAB PADA MASA TURUNNYA AL-QUR’AN

M. Nurwathani Janhari, NIM.: 22205031039 (2024) DIALEKTIKA ANTARA AYAT-AYAT AMTSAL AL-MUSHARAHAHDENGAN STRUKTUR NALAR MASYARAKAT ARAB PADA MASA TURUNNYA AL-QUR’AN. Masters thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Preview	Text (DIALEKTIKA ANTARA AYAT-AYAT AMTSAL AL-MUSHARAHAHDENGAN STRUKTUR NALAR MASYARAKAT ARAB PADA MASA TURUNNYA AL-QUR’AN) 22205031039_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (3MB) | Preview
	Text (DIALEKTIKA ANTARA AYAT-AYAT AMTSAL AL-MUSHARAHAHDENGAN STRUKTUR NALAR MASYARAKAT ARAB PADA MASA TURUNNYA AL-QUR’AN) 22205031039_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf Restricted to Registered users only Download (7MB)

Abstract

Pembacaan Al-Qur‘an secara dialektis dapat menjadi pintu masuk di dalam melihat bagaimana Al-Qur‘an berinteraksi dengan realitas. Bahkan model pembacaan tersebut dapat melihat sejauhmana Al-Qur‘an mendekonstruksi dan merekonstruksi realitas yang dihadapinya. Sehingga penelitian ini menjadikan lima belas ayat-ayat amtsal Al-Musharahah sebagai objek penelitian untuk melihat bagaimana ayat-ayat tersebut mendekonstruksi dan merekonstruksi realitasnya. Lima belas ayat tersebut dibagi menjadi empat kelompok berdasarkan khitab dari ayat tersebut yaitu kalangan Musyrik, Nasrani, Yahudi, dan Munafik. Berangkat dari itulah, penelitian ini mengajukan tiga pertanyaan. Pertama, bagaimana bentuk pola dialektika antara ayat-ayat amtsal Al-Musharahah dengan struktur nalar masyarakat Arab pada masa turunnya Al-Qur‘an?. Kedua, Mengapa terjadi dekonstruksi dan rekonstruksi dalam proses dialektika antara ayat-ayat Amtsal Al-Musharahah dengan struktur nalar masyarakat Arab pada masa turunnya Al-Qur‘an? Ketiga, Bagaimana implikasi dari pola dialektika antara ayat-ayat Amtsal Al-Musharahah dengan struktur nalar masyarakat Arab pada masa turunnya Al-Qur‘an? Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan tersebut hendak dijawab dengan menggunakan dua kerangka teori. Pertama, analisis terhadap al-asbabun al-nuzul , makkiyyah dan madaniyyah, dan munasabat al-ayat. Tiga model analisis tersebut akan digunakan untuk melihat respon ayat-ayat amtsal Al-Musharahah terhadap realitas yang dihadapi oleh Al-Qur‘an. kedua, setelah menemukan respon yang dihadapi oleh ayat-ayat tersebut, kemudian ayat tersebut akan dianalisis dengan menggunakan pola dialektika antara teks Al-Qur‘an dan realitas dari Nashr Hamid Abu Zayd berupa marhalah al-takwin dan marhalah al-takawwun. Teori ini akan digunakan untuk melihat sejauhmana Al-Qur‘an mendekonstruksi dan merekonstruksi realitas yang dihadapi pada masa turunnya Al-Qur'an. Berangkat dari latar belakang penelitian, pertanyaan yang diajukan, serta kerangka teoritik yang digunakan, setidaknya terdapat tiga kesimpulan yang dapat ditarik, yaitu pertama, dalam kasus ayat-ayat Amtsal Al-Musharahah, terdapat dua pola dari ayat tersebut ketika berhadapan dengan realitas yaitu pola dekonstruksi dan rekonstruksi. Pola dekonstruksi nampak dari upaya Al-Qur‘an mengkritik segala penyimpangan yang dilakukan oleh kalangan Musyrik, Nasrani, Yahudi, dan Munafik. Sementara pola rekonstruksi terdapat dari penggunaan perumpamaan yang disesuaikan dengan kondisi geografis dan sosial keagamaan yang dihadapinya. Kedua, terdapatnya dua pola interaksi yaitu dekonstruksi dan rekonstruksi terhadap realitas yang dihadapi menegaskan bahwasanya Al-Qur‘an menentang segala bentuk penyimpangan yang bertentangan dengan misi Qur’aniyyah dan menerima yang tidak bertentangan dengannya. Ketiga, bahkan, dengan dua pola interaksi tersebut menegaskan bahwasanya meneliti Al-Qur‘an dengan pembacaan secara dialektis dapat melihat sejauhmana Al-Qur‘an mendekonstruksi dan merekonstruksi realitasnya, serta memisahkan ajaran Al-Qur‘an yang bersifat fundamental dan parsial.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item