ETIKA SISWA DALAM BULLYING (Studi Analisis Di SMP TahfidzQu Deresan Yogyakarta)

Badrud Tamam, NIM.: 22205011027 (2024) ETIKA SISWA DALAM BULLYING (Studi Analisis Di SMP TahfidzQu Deresan Yogyakarta). Masters thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Preview	Text (ETIKA SISWA DALAM BULLYING (Studi Analisis Di SMP TahfidzQu Deresan Yogyakarta)) 22205011027_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf Download (2MB) | Preview
	Text (ETIKA SISWA DALAM BULLYING (Studi Analisis Di SMP TahfidzQu Deresan Yogyakarta)) 22205011027_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB)

Abstract

Bullying merupakan fenomena yang sudah tidak asing di tengah-tengah masyarakat. Peristiwa ini termasuk bagian dari problem moral yang tidak hanya dapat ditelaah dari sisi dampak atau implikasinya terhadap orang yang kena bullying. Dalam penelitian ini, penulis mengangkat tema bullying karena merupakan bagian dari fenomena moral yang jarang diangkat oleh sebagian orang dalam bidang filsafat moral. Hal ini menjadi ketertarikan penulis untuk lebih mendalaminya khususnya di bidang living ethic. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa tindakan bullying siswa berdasarkan pandangan filsafat moral. Objek dari penelitian ini adalah siswa yang masih aktif di SMP TahfidzQu Deresan Yogyakarta. Penelitian ini kemudian dikaji menggunakan penelitian deskriptif-analitis dengan menggunakan metode Triangulasi; yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penelitian ini dimulai dari mereduksi data, kemudian penyajian data, dan penyajian kesimpulan. Guna untuk mempemudah, penulis menggunakan konsep etikanya K. Bertens dan teori Deontologinya Immanuel Kant. Dengan menggunakan dua kerangka konsep dan teori tersebut sebagai alat untuk mengetahui tindakan bullying yang dilakukan oleh siswa. Hasil dari penelitian yang sudah ditelaah menghasilakan kesimpulan sebagai berikut: Pertama, tindakan bullying yang dilakukan siswa berangkat dari kehendak diri siswa yang tidak berdasarkan kewajiban. Kehendak untuk melakukan tindakan tersebut berasal dari kecenderungan yang ada pada diri siswa, sehingga nilai-nilai kewajiban yang seharusnya dilaksanakan menjadi tidak murni. Kedua, tindakan bullying yang dilakukan oleh siswa tidak berangkat dari satu niat baik, sehingga mengabaikan nilai-nilai moral. Siswa sendiri merasa bahwa tindakannya berdasarkan reflek belaka tanpa adanya satu kepastian niat yang disengaja. Akibatnya, tindakan bullying tersebut mengena terhadap korbannya dengan rasa yang lumayan menyakitkan, dan memberikan efek yang membekas. Ketiga, tindakan bullying yang dilakukan oleh siswa tidak berdasarkan satu kewajiban khusus yang timbul dari dirinya. Siswa melakukannya berdasarkan intensitas diri yang melekat dalam dirinya. Ada nuansa kebiasaan yang dilakukan oleh pelakunya, sehingga mengakibatkan tindakan tersebut tidak berangkat berdasarkan kewajiban sebagai satu satu faktor tindakan tersebut bernilai moral. Kehendak siswa dalam melakukan tindakan tersebut masih kurang untuk dapat dikatakan berdasarkan kewajiban. Secara hasil telaah ini secara keseluruhan, dapat lebih dipersempit sebagai berikut: pertama. Adanya satu kesalahan yang tidak disengaja antar diri siswa menanggapi satu kasus yang dianggap sebagai kesalahan moral (fatal accident). Kedua, adanya kesalahpahaman sehingga terbentuk satu perbuatan yang memberikan efek mendalam terhadap korban. Ketiga, adanya satu kebiasaan yang tidak bisa dihindari untuk terus melakukannya, padahal tidak sesuai dengan kewajiban.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item