ANALISIS KECACATAN MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL QUALITY CONTROL (SQC) DAN FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA)

Ulul Amam, NIM.:18106060048 (2024) ANALISIS KECACATAN MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL QUALITY CONTROL (SQC) DAN FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (ANALISIS KECACATAN MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL QUALITY CONTROL (SQC) DAN FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA))
18106060048_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview
[img] Text (ANALISIS KECACATAN MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL QUALITY CONTROL (SQC) DAN FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA))
18106060048_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

UD. Abi Mulya merupakan salah satu produsen sepatu lokal yang berlokasi di Kabupaten Jombang. Proses produksi sudah dilakukan sesuai SOP, namun masih terdapat kecacatan. Kecacatan pada produk berdampak buruk bagi perusahaan karena operator harus melakukan perbaikan dan mengakibatkan waktu serta biaya tidak efektif. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui penyebab terjadinya kecacatan dan usulan perbaikan yang dapat dilakukan untuk mengurangi kecacatan pada produk sepatu. Metode pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara. Model analisis penelitian menggunakan metode SQC dan FMEA. Metode SQC digunakan untuk mengetahui proporsi kecacatan dan identifikasi penyebab asal mula terjadinya jenis kecacatan pada sepatu. Sedangkan metode FMEA digunakan untuk mengidentifikasi kegagalan produk sepatu berdasarkan tingkat severity, tingkat occurance, dan tingkat detection melalui perhitungan RPN. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 5 jenis kecacatan pada produk sepatu yaitu, cacat kotor, kulit sobek, noda lem, jahitan tidak rapi, dan sol tidak lekat. Jenis kecatatan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti kelalaian karyawan, mesin jahit sudah tua, kurang perawatan pada mesin jahit, karyawan kurang menjalankan SOP, dan karyawan kurang fokus. Berdasarkan metode FMEA didapatkan nilai RPN kecacatan tertinggi yaitu pada jenis kecacatan sol tidak lekat, kotor, dan jahitan tidak rapi di mana nilai masing-masing RPN yaitu 70, 60, dan 50. Usulan perbaikan yang diimplementasikan pada cacat sol tidak lekat yaitu penambahan SOP pada pengeleman sol sepatu dengan upper. Usulan perbaikan yang diimplementasikan pada cacat kotor yaitu penambahan SOP pada bagian pembuatan pola sepatu. Sedangkan usulan perbaikan yang diimplementasikan pada cacat jahitan tidak rapi yaitu penambahan SOP pada bagian penjahitan pola sepatu.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Dr. Ir. Yandra Rahadian Perdana, S.T, M.T
Uncontrolled Keywords: SQC; FMEA; Shoe; kecacatan produk
Subjects: Tehnik Industri
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > Teknik Industri (S1)
Depositing User: Muchti Nurhidaya [muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id]
Date Deposited: 24 Jun 2024 13:34
Last Modified: 24 Jun 2024 13:34
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/65273

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum