KEPEMIMPINAN PROFETIK DI MASJID JOGOKARIYAN YOGYAKARTA

Muhammad Khoiru Ulil Abshor, NIM.: 20102040043 (2024) KEPEMIMPINAN PROFETIK DI MASJID JOGOKARIYAN YOGYAKARTA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (KEPEMIMPINAN PROFETIK DI MASJID JOGOKARIYAN YOGYAKARTA) 20102040043_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (4MB) | Preview
	Text (KEPEMIMPINAN PROFETIK DI MASJID JOGOKARIYAN YOGYAKARTA) 20102040043_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Kepemimpinan Profetik merupakan kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain mencapai tujuan sebagaimana yang diteladankan oleh para Nabi dan Rasul yang merupakan bentuk realisasi dari apa yang terkandung dalam ayat-ayat suci al-Quran. Kepemimpinan Profetik yang dimaksud adalah kepemimpinan yang menggunakan etika profetik dalam ilmu sosial profetik yaitu humanisasi, liberasi, dan transendensi. Penelitian ini mengkaji tentang kepemimpinan profetik di Masjid Jogokariyan Yogyakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan menggambarkan bagaimana implementasi kepemimpinan profetik di Masjid Jogokariyan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu wawancara semi-terstruktur, observasi non-partisipatif, dan dokumentasi. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan model yang diusulkan oleh Robert. K. Yin melalui tiga proses yaitu perjodohan pola, eksplanasi data, dan analisis deret waktu. Uji keabsahan data dalam penelitian ini adalah uji credibility, transferability, dependability, dan confirmability. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi kepemimpinan di Masjid Jogokariyan Yogyakarta dapat dilihat dengan sudut pandang etika profetik yaitu humanisasi, liberasi, dan transendensi. 1) Humanisasi dilihat melalui cara pengurus takmir untuk menjaga persaudaraan di tengah perberbedaan. Selain itu juga dapat dilihat dari cara pengurus takmir menghargai mereka yang memiliki kekurangan dalam aspek fisik maupun psikis. 2) Liberasi dilihat melalui cara pengurus takmir memihak kepada kepentingan bersama. Liberasi juga dapat dilihat dari tegaknya keadilan di Masjid Jogokariyan. Dan dapat dilihat dari komitmen mereka untuk memberantas kebodohan dan keterbelakangan. 3) Transendensi dilihat melalui cara pengurus takmir menjadikan Tuhan sebagai tempat bergantung dan menyandarkan diri. Juga dapat dilihat dari akhlakul karimah yang tercermin seperti istiqomah, sabar, ikhlas, dan tawakal.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item