VEGANISME SEBAGAI GERAKAN SOSIAL BARU: STUDI KASUS PELAKU VEGAN DI UBUD

Dimas Rizky Pratama, NIM.: 19107020023 (2024) VEGANISME SEBAGAI GERAKAN SOSIAL BARU: STUDI KASUS PELAKU VEGAN DI UBUD. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (VEGANISME SEBAGAI GERAKAN SOSIAL BARU: STUDI KASUS PELAKU VEGAN DI UBUD)
19107020023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (VEGANISME SEBAGAI GERAKAN SOSIAL BARU: STUDI KASUS PELAKU VEGAN DI UBUD)
19107020023_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Veganisme yang telah berkembang pesat di Indonesia dalam dua dekade terakhir, merupakan praktik menjauhi konsumsi produk hewani beserta turunannya. Veganisme secara paradigmatik erat berkaitan dengan diskursus gerakan sosial baru karena berupaya mengubah persepsi masyarakat terkait konsumsi makanan, hak hewan, lingkungan, dan kesehatan melalui serangkaian tindakan kolektif. Riset ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana dinamika veganisme di Ubud, Bali, Indonesia dari perspektif gerakan sosial baru (Melucci, 1989). Menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus, data dikumpulkan melalui observasi partisipatif, wawancara, dan dokumentasi pada individu pelaku vegan di Ubud. Analisis data dilakukan menggunakan metode reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan menggunakan prinsip GSB yaitu konsep individualisasi, sistem aksi multipolar, identitas kolektif, dan movement area. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktor veganisme adalah kelompok vegan etis yang terhimpun dalam komunitas Bali Vegan Meetup yang terdiri dari kombinasi antara masyarakat lokal dan wisatawan mancanegara yang berkunjung maupun tinggal di Ubud. Meskipun memiliki motif dan nilai personal yang beragam, veganisme di Ubud menunjukkan kesamaan komitmen untuk memaknai veganisme sebagai upaya untuk meminimalisir eksploitasi hewan, yaitu dengan mengadvokasi hak hewan dan normalisasi gaya hidup vegan. Pembentukan solidaritas dilakukan melalui strategi dan metode promosi, yaitu meetup, vegan festival, dan personal online campaign. Beberapa faktor yang mendukung veganisme adalah pariwisata, keterbukaan masyarakat, serta tradisi yoga. Adapun faktor yang menghambat antara lain industri peternakan, banten atau sesajen, dan praktik sabung ayam. Berdasarkan temuan tersebut, penelitian ini menyimpulkan bahwa gerakan veganisme oleh komunitas Bali Vegan Meetup merupakan gerakan sosial baru karena mencerminkan konsep individualisasi, sistem aksi multipolar, identitas kolektif, dan movement area. Beberapa rekomendasi dari hasil penelitian ini adalah untuk lebih menggali faktor pendukung dan penghambat melalui keterlibatan pihak representatif serta mengevaluasi efektivitas promosi vegan guna menyempurnakan pemahaman tentang gerakan veganisme di Ubud.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Ambar Sari Dewi, S.Sos., M.Si., Ph.D.
Uncontrolled Keywords: Veganisme, Gerakan Sosial Baru, Alberto Melucci, Ubud
Subjects: 300 Ilmu Sosial > 300 Ilmu-Ilmu Sosial > 303.4 Gerakan Sosial
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora > Sosiologi (S1)
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 02 Jul 2024 10:25
Last Modified: 02 Jul 2024 10:25
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/65426

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum