Praktek Surrogate Mother (Ibu Pengganti) Dalam Perspektif Hadis

Fredi Fikri Hayqi, NIM.: 19105050112 (2024) Praktek Surrogate Mother (Ibu Pengganti) Dalam Perspektif Hadis. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (Praktek Surrogate Mother (Ibu Pengganti) Dalam Perspektif Hadis)
19105050112_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA-2.pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview
[img] Text (Praktek Surrogate Mother (Ibu Pengganti) Dalam Perspektif Hadis)
19105050112_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR-2.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi perkembangan teknologi kedokteran, khususnya dalam bidang rekayasa genetik, yang menawarkan solusi bagi pasangan yang tidak dapat hamil melalui program bayi tabung. Ulama sepakat memperbolehkan bayi tabung dengan syarat sperma dan ovum berasal dari pasangan suami istri dan ditransplantasikan ke dalam rahim istri. Namun, praktik bayi tabung dan inseminasi buatan telah berkembang ke bentuk-bentuk yang dilarang agama, seperti penggunaan rahim wanita lain (surrogate mother atau ibu pengganti). Penelitian ini merupakan studi kepustakaan dengan menggunakan data primer dari kitab-kitab hadis induk, kitab-kitab rijal al-hadis, buku “Surrogate Mother dalam Perspektif Etika dan Hukum” karya Desriza Ratman, serta jurnal-jurnal. Data sekunder berasal dari buku, jurnal, artikel terkait, dan software Lidwa Pustaka (Ensiklopedi Hadist 9 Imam) dan Jawami’ al-Kalim. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam praktik surrogate mother terdapat dua kelompok hadis: pertama, hadis tentang larangan perzinaan atau menanamkan benih kepada wanita lain yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Dunya dan Ibnu Al Jawazi; kedua, hadis tentang radha’ah yang diriwayatkan oleh Muslim, Bukhari, Abu Daud, dan Imam Darimi. Penelitian terhadap hadis-hadis yang berkaitan dengan surrogate mother menggunakan metode kritik sanad dan matan menyimpulkan bahwa hadis-hadis tersebut shahih baik dari segi sanad maupun matan. Sanadnya memenuhi syarat keshahihan seperti ittishal al-sanad, diriwayatkan oleh perawi yang adil dan dhabit, terhindar dari syadz dan ‘illat. Matan hadis juga shahih karena tidak bertentangan dengan al-Qur'an, hadis lainnya, dan akal sehat. Surrogate mother memiliki berbagai bentuk dengan dalil yang berbeda. Hadis Ibnu Abi Dunya menyatakan haram hukumnya melakukan surrogacy tanpa ikatan suami-istri dan menggunakan sel telur atau sperma selain milik pasangannya sendiri. Sementara itu, dalam hadis Imam Malik, diperbolehkan jika sel sperma dan sel telur berasal dari pasangan suami istri dan diimplantasikan ke dalam rahim ibu pengganti. Ini diqiyaskan dengan ibu sepersusuan, di mana wanita yang menyusui mengalirkan darahnya dan nutrisi dari air susunya, sedangkan wanita yang disewa rahimnya mengalirkan darahnya dan membentuk daging melalui penyaluran makanan di dalam rahim.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Dr. Ali Imron, S.Th.I., M.S.I
Uncontrolled Keywords: Hadis, Surrogate Mother. Imam Malik.
Subjects: Hadis
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Hadis (S1)
Depositing User: Widiyastut
Date Deposited: 09 Jul 2024 14:30
Last Modified: 09 Jul 2024 14:30
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/65781

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum