ORIENTASI JIWA BIOFILIA DAN NEKROFILIA DALAM PUISI LAFITAT KARYA AHMAD MATHAR (ANALISIS PSIKOLOGI ERICH FROMM)

Fatmawati, NIM.: 21201011027 (2023) ORIENTASI JIWA BIOFILIA DAN NEKROFILIA DALAM PUISI LAFITAT KARYA AHMAD MATHAR (ANALISIS PSIKOLOGI ERICH FROMM). Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (ORIENTASI JIWA BIOFILIA DAN NEKROFILIA DALAM PUISI LĀFITĀT KARYA AHMAD MATHAR (ANALISIS PSIKOLOGI ERICH FROMM))
21201011027_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (5MB) | Preview
[img] Text (ORIENTASI JIWA BIOFILIA DAN NEKROFILIA DALAM PUISI LĀFITĀT KARYA AHMAD MATHAR (ANALISIS PSIKOLOGI ERICH FROMM))
21201011027_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Terdapat dua orientasi kejiwaan dalam diri manusia yang dapat menyebabkan terjadinya konflik, kehancuran maupun ketidakseimbangan hidup. Karena manusia belum meyelami kejiwaannya sendiri dan belum mampu membedakan akar dari pergulatan jiwa tersebut yaitu antara biofilia dan nekrofilia yang melekat dalam dirinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menginterpretasi secara kritis tentang orientasi biofilia dan nekrofilia dalam Lāfitāt. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Buku Lāfitāt adalah sebagai sumber data primer. Dalam pengumpulan data, peneliti melakukan pembacaan heuristik dengan teknik reduksi data melalui lima tahapan. Dan untuk menganalisis data peneliti menggunakan metode yang sesuai dengan koridor penelitian psikoloi sastra yaitu interpretasi psikologis. Hasil penelitian ini adalah (a) Orientasi biofilia ditemukan dalam diri tokoh “aku”, tokoh “Ahmad” dan tokoh “Mathar”. Mereka adalah sosok manusia biofilus. Sebagaimana ia berjuang dengan penanya melawan tirani penguasa. Ia tidak bisa tinggal diam berada dalam lembah bayang-bayang kematian dan menyaksikan kesengsaraan rakyat yang semakin sekarat. Mereka adalah manusia yang merdeka dalam berpikir, berucap, dan bertindak. Manusia yang memiliki kehendaknya sendiri, bukan manusia yang menjadi alat bagi tujuan manusia lain. (b) Orientasi nekrofilia juga ditemukan dalam diri tokoh “aku”. Di mana saat tokoh “aku” sempat berpikir bahwasanya kematian adalah persinggahan terakhirnya. Dan jiwa nekrofilus tokoh “aku” tampak akibat dari ulah tokoh “pengusa” yang mempunyai kapasitas untuk mengubah manusia menjadi mayat. Tokoh “penguasa” yang melarang rakyatnya bersuara apalagi suara yang berujung pada gerakan demonstrasi. Suara adalah kematian. Barangkali bukan kematian, tapi kebebasan yang direnggut. Tokoh “penguasa” mampu mengubah rakyatnya menjadi barang. Bukan lagi menjadi “mayat mati” malainkan menjadi “mayat hidup”.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Pembimbing: Dr. Tatik Mariyatut Tasnimah, M.Ag
Uncontrolled Keywords: Biofilia; Nekrofilia; Puisi
Subjects: 400 Bahasa > 490 Bahasa-Bahasa Lain > 492.7 Arabic/Bahasa Arab
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Bahasa dan Sastra Arab (S2)
Depositing User: Widiyastut
Date Deposited: 10 Jul 2024 11:23
Last Modified: 10 Jul 2024 11:23
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/65818

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum