RELASI ISLAM DAN MODERNITAS: STUDI PEMAHAMAN WANITA KARIER TERHADAP HADIS TENTANG PEMILIHAN PASANGAN DALAM ISLAM

Irma Nur Rahmy, S.H., NIM.: 22203011027 (2024) RELASI ISLAM DAN MODERNITAS: STUDI PEMAHAMAN WANITA KARIER TERHADAP HADIS TENTANG PEMILIHAN PASANGAN DALAM ISLAM. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (RELASI ISLAM DAN MODERNITAS: STUDI PEMAHAMAN WANITA KARIER TERHADAP HADIS TENTANG PEMILIHAN PASANGAN DALAM ISLAM) 22203011027_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (4MB) | Preview
	Text (RELASI ISLAM DAN MODERNITAS: STUDI PEMAHAMAN WANITA KARIER TERHADAP HADIS TENTANG PEMILIHAN PASANGAN DALAM ISLAM) 22203011027_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (6MB) | Request a copy

Abstract

Pemilihan pasangan merupakan salah satu aspek krusial dalam upaya pencegahan permasalahan dalam keluarga. Pemilihan pasangan yang kurang tepat dapat menghasilkan keluarga disfungsional yang merugikan lingkungan sosial sekitarnya. Maka dari itu, Islam telah memberikan tuntunan kepada laki-laki dalam hadis untuk menikahi wanita atas empat perkara yaitu hartanya, keturunannya, kecantikannya dan agamanya. Namun, perubahan konteks sosial secara massive setelah hadis tersebut ditaqrirkan menghasilkan pemahaman yang beragam khususnya oleh wanita karier. Berdasarkan hasil survey pra penelitian terhadap 30 wanita karier di Kabupaten Sleman yang berprofesi sebagai pengajar dan pengusaha, ditemukan perbedaan pemahaman antara kedua profesi tersebut. Prinsip kebebasan wanita dalam memilih pasangan hidup dipermasalahkan oleh sebagian besar wanita karier dalam pemahamannya terhadap hadis pemilihan pasangan dalam Islam. Hal tersebut menjadikan hadis pemilihan pasangan dalam Islam terindikasi bias gender oleh sebagian besar wanita karier. Fakta ini menjadi menarik untuk didiskusikan ketika agama yang seharusnya memastikan hubungan yang setara antara laki-laki dan perempuan, justru dalam pemahamannya terindikasi bias gender dan dipertanyakan relevansinya dalam konteks modernitas. Melihat problematika tersebut, maka penelitian ini dilakukan untuk mengkaji secara mendalam tentang pemahaman wanita karier terhadap hadis kriteria pemilihan pasangan hidup dalam konteks modernitas. Adapun jenis penelitian ini merupakan penelitian normatif-empiris yang bersifat deskriptif-analitis. Dalam pengumpulan datanya menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan interdisipliner yang menggabungkan antara teori encoding-decoding oleh Stuard Hall dan teori double movement oleh Fazlur Rahman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman wanita karier tidak selamanya mengikuti makna tekstual hadis pemilihan pasangan dalam Islam. Wanita karier terbagi menjadi tiga kelompok sesuai dengan tiga pola resepsi decoding-endoding yang ditentukan oleh Stuart Hall yaitu: dominant hegemonic position (pemahaman tekstual hadis secara utuh), negotiated position (penggunaan rasionalitas dalam memilih aspek yang bisa diterima dan tidak bisa diterima), dan oppositional position (menolak hadis). Perbedaan pemahaman tersebut dilatarbelakangi oleh perbedaan pemahaman agama, lingkungan pekerjaan, dan pandangan terhadap kesetaraan gender. Antara Islam dan modernitas terjalin relasi resiplokal (saling menguntungkan), dimana agama merekonseptualisasikan teks-teks keagamaannya yaitu nash yang relevan dengan tetap mempertahankan nilai universalnya yaitu keutamaan agama dalam pemilihan pasangan serta manifestasi kesetaraan gender dalam nash, dan wanita karier sebagai cerminan modernitas memberikan pemahamannya dengan tetap mengambil nilai-nilai universal yang terdapat dalam agama.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item