Wika Fitriana Purwaningtyas, NIM.: 22205021009 (2024) MAKNA PANGGILAN AGAMA (VOCATION) CALON IMAM KATOLIK DI SEMINARI TINGGI SANTO PAULUS KENTUNGAN YOGYAKARTA. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.
|
Text (MAKNA PANGGILAN AGAMA (VOCATION) CALON IMAM KATOLIK DI SEMINARI TINGGI SANTO PAULUS KENTUNGAN YOGYAKARTA)
22205021009_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (4MB) | Preview |
|
Text (MAKNA PANGGILAN AGAMA (VOCATION) CALON IMAM KATOLIK DI SEMINARI TINGGI SANTO PAULUS KENTUNGAN YOGYAKARTA)
22205021009_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (4MB) | Request a copy |
Abstract
Calon imam Katolik adalah individu yang sedang dalam proses pembinaan dan persiapan untuk melayani sebagai imam dalam Gereja Katolik. Mereka telah memilih untuk merespons panggilan agama mereka dengan memasuki seminari. Menurut kitab Hukum Kanonik seorang frater dituntut untuk belajar menghayati tiga nasehat infili selama menjalani pembinaan di Seminari yaitu,, kemurnian (hidup selibat), ketaatan, dan kemiskinan. Dari hukum-hukum yang dikutip dari kitab Hukum Kanonik, jelas bahwa hal-hal tersebut membatasi para frater untuk memaknai hidupnya seperti orang-orang pada umumnya, misalnya menikah, bebas, dan menikmati kekayaan. Tesis ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kematangan beragama calon imam Katolik di Seminari Santo Paulus Kentungan Yogyakarta. Dalam pembahasan kematangan beragama tidak lepas bagaimana hubungan dan pengaruh antara kematangan beragama dan panggilan agama (vocation) calon imam Katolik. Jadi, selain membahas kematangan bergamaa tesis ini juga akan membahas bagaiamana makna panggilan agama (vocation) calon imam Katolik. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dilakukan dengan mengumpulkan data dari hasil survei lapangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan psikologi agama dan fenomenologi agama. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi secara langsung, wawancara kepada pihak yang bersangkutan dan dokumentasi yang kemudian dianalisis menggunakan teori motivasi Abraham Maslow, teori kematangan beragama William James dan Godon Allport, serta yang terkahir teori teologi panggilan Antonius Denny Firmanto. Adapun hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kematangan beragama calon imam Katolik di Seminari Tinggi Santo Paulus Kentungan memenuhi ciri kematangan beragama yang disebutkan oleh William James dan Goldon Allport. Para calon imam Katolik menunjukkan kedalaman spiritual dalam hubungan pribadi dengan Tuhan, memahami ajaran Gereja dengan bijak, dan memiliki komitmen yang kuat terhadap panggilan agama merekai. Selanjutnya makna panggilan agama (vocation) berdasarkan teori panggilan Antonius bagi calon imam Katolik di Seminari Tinggi Santo Paulus adalah bahwa panggilan agama merupakan panggilan yang diterima secara personal dari Tuhan untuk melayani dalam Gereja Katolik. Makna panggilan agama terwujud dalam komitmen hidup yang menyeluruh, pengabdian kepada Gereja, dan kesediaan untuk menjalani kehidupan sesuai dengan ajaran Kristus. Melalui proses pengembangan spiritual dan pemahaman yang mendalam tentang imam Katolik, calon imam memperkuat hubungan pribadi dengan Tuhan dan siap untuk melayani Gereja dan umat-Nya dengan penuh dedikasi. Dengan demikian, kematangan beragama dan panggilan agama saling melengkapi dan memperkuat satu sama lain dalam perjalanan mereka menuju imamat.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing: Prof. Dr. Sekar Ayu Aryani, M.Ag |
Uncontrolled Keywords: | Calon Imam Katolik, Kematangan Beragama, Panggilan Agama |
Subjects: | 200 Agama > 230 Teologi Kristen > 234.23 Imam (Katolik) |
Divisions: | Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Studi Agama Agama (S2) |
Depositing User: | Muh Khabib, SIP. |
Date Deposited: | 22 Jul 2024 08:09 |
Last Modified: | 22 Jul 2024 08:09 |
URI: | http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/66055 |
Share this knowledge with your friends :
Actions (login required)
View Item |