Yahya Nur Mahmudi, NIM.: 17101020077 (2023) KONFLIK DAN PERJANJIAN DAMAI DINASTI UTSMANI DAN SAFAWI TAHUN 1532-1555 M. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.
|
Text (KONFLIK DAN PERJANJIAN DAMAI DINASTI UTSMANI DAN SAFAWI TAHUN 1532-1555 M.)
17101020077_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (3MB) | Preview |
|
Text (KONFLIK DAN PERJANJIAN DAMAI DINASTI UTSMANI DAN SAFAWI TAHUN 1532-1555 M.)
17101020077_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy |
Abstract
Konflik Dinasti Utsmani dan Safawi tahun 1532-1555 M. berawal dari provokasi gubernus-gubernur perbatasan dan juga provokasi habsburg terhadap Safawi. Konflik bermula dari penyerangan Tabriz dan penaklukkan Baghdad tahun 1533-1535. Kedua dinasti saling memperebutkan wilayah-wilayah perbatasan. Puncaknya adalah perang yang dimenangkan oleh Utsmani di Nakhchivan tahun 1554 M. Dinasti Safawi dibawah pemerintahan Shah Tahmasp I menyerah dan menawarkan gencatan senjata dengan Dinasti Utsmani dibawah komando Sultan Sulaiman I. Pada akhirnya keduanya mengadakan perjanjian damai pada tahun 1555 M. di Amasya. Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan yang bertumpu pada proses-proses berikut: heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Dalam menganalisis konflik antar dinasti tersebut, peneliti menggunakan pendekatan Perilaku Politik, dan Teori Konflik dan Konsensus Ralf Dahrendorf. Hasil dari penelitian ini adalah Konflik Dinasti Utsmani dan Safawi tahun 1532-1555 M disebabkan oleh faktor politik dan agama. Dinasti Utsmani-Safawi saling melancarkan serangan selama 23 tahun. Setelah peperangan yang panjang, keduanya bersepakat damai di Amasya tahun 1555 M. Konsensus tersebut didasari pada nilai kedamaian, religius, dan politik. Bagi Dinasti Safawi, ia harus menghormati khalifah dan tidak menjelekkannyya. Peziarah Syi’ah juga diperbolehkan untuk memasuki wilayah-wilayah Utsmani. Safawi mendapatkan kembali Tabriz, Yerevan, dan Nakhchivan yang direbut Utsmani. Sedangkan Utsmani tidak akan melanggar selama pasukan Safawi tidak menimbulkan masalah. Utsmani mendapatkan Baghdad (Irak-Arab), Basra, Shahrizor, Bitlis, Van, Atabeg dan Erzerum. Sedangkan batas Utsmani adalah wilayah Ardahan, Arcapay, dan Gole. Dampak dari perjanjian Amasya terbagi menjadi Dampak Politik, Ekonomi dan Agama. Perjanjian Amasya selalu menjadi acuan batas wilayah pada konflik berikutnya.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information / Supervisor: | Pembimbing: Dr. Nurul Hak, S. Ag, M. Hum |
Uncontrolled Keywords: | Konflik Utsmani-Safawi, Dinasti Utsmani, Dinasti Safawi, Perjanjian Amasya |
Subjects: | 200 Agama > 297 Agama Islam > 297.9 Islam - Sejarah |
Divisions: | Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Sejarah Kebudayaan Islam (S1) |
Depositing User: | Muh Khabib, SIP. |
Date Deposited: | 30 Jul 2024 15:10 |
Last Modified: | 30 Jul 2024 15:10 |
URI: | http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/66183 |
Share this knowledge with your friends :
Actions (login required)
View Item |