PEMIKIRAN KEISLAMAN K.H. FAQIH MASKUMAMBANG DAN PENYEBARANNYA DI GRESIK TAHUN 1921-1937 M

Adilla Qur’annisa Hendriantami, NIM.: 19101020089 (2023) PEMIKIRAN KEISLAMAN K.H. FAQIH MASKUMAMBANG DAN PENYEBARANNYA DI GRESIK TAHUN 1921-1937 M. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (PEMIKIRAN KEISLAMAN K.H. FAQIH MASKUMAMBANG DAN PENYEBARANNYA DI GRESIK TAHUN 1921-1937 M) 19101020089_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (3MB) | Preview
	Text (PEMIKIRAN KEISLAMAN K.H. FAQIH MASKUMAMBANG DAN PENYEBARANNYA DI GRESIK TAHUN 1921-1937 M) 19101020089_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (4MB) | Request a copy

Abstract

K.H. Faqih Maskumambang merupakan salah satu tokoh ulama yang berpengaruh pada masanya. Ia menduduki posisi naib atau wakil rais akbar di organisasi Nahdlatul Ulama. Selain itu, K.H. Faqih juga pernah mengasuh Pondok Pesantren Maskumambang yang terletak di Desa Sembungan Kidul, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Pondok Pesantren Maskumambang mengalami masa keemasan saat dipimpin oleh K.H. Faqih, hingga menjadi pusat penyebaran Islam di Gresik dan sekitarnya. Ia merupakan ulama yang sangat produktif dalam dakwah Islam. Tujuan penelitian ini untuk menguraikan riwayat hidup K.H. Faqih, menganalisis pemikiran keislaman K.H. Faqih, serta menganalisis penyebaran pemikiran K.H. Faqih di Gresik. Dalam kajian ini, peneliti menggunakan pendekatan biografi dan konsep pemikiran. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah metode penelitian sejarah dengan empat tahapan yakni heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) K.H. Faqih Maskumambang berasal dari lingkungan keluarga yang terdidik, agamis, dan berpengaruh di masyarakat. 2) K.H. Faqih Maskumbang memiliki keyakinan (pemikiran) akidah Ahlu al-sunnah wa al-jama>’ah. Ia menentang dengan tegas pemikiran-pemikiran aliran Wahabi yang disampaikan oleh Ibnu Taimiyah dan Ibnu Qayyim. 3) Dalam ranah Fikih, K.H. Faqih Maskumambang berpendapat boleh menggunakan kentongan untuk menandai masuknya waktu salat. 4) K.H. Faqih Maskumambang menanamkan beberapa doktrin-doktrin akhlak mulia kepada para santrinya seperti menghargai sesama manusia walau di antara kita memiliki perbedaan pandangan dan jangan bersikap egois atau ta’assub. 5) Penyebaran pemikiran K.H. Faqih Maskumambang dilakukan dengan tiga metode, yakni penyebaran pemikiran melalui pondok pesantren, tulisan, dan mimbar. 6) Ruang lingkup penyebaran pemikiran K.H. Faqih tergolong cukup luas.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item