TAFSIR WASATI M. QURAISH SHIHAB DAN USAHA MENGARTIKULASIKAN AJARAN ISLAM DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL

Robby Hidayatul Ilmi, NIM.: 21200012090 (2024) TAFSIR WASATI M. QURAISH SHIHAB DAN USAHA MENGARTIKULASIKAN AJARAN ISLAM DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (TAFSIR WASATI> M. QURAISH SHIHAB DAN USAHA MENGARTIKULASIKAN AJARAN ISLAM DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL)
21200012090_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (TAFSIR WASATI> M. QURAISH SHIHAB DAN USAHA MENGARTIKULASIKAN AJARAN ISLAM DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL)
21200012090_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Akumulasi ketidakstabilan politik, ekonomi dan sosial di tahun tahun-tahun terakhir rezim Orde Baru (Orba), mencapai puncaknya pada bulan Mei 1998 dengan lengsernya rezim Soeharto. Kini, otoritarianisme telah diganti dengan demokrasi sebagai ruang baru untuk men ampung aspirasi masyarakat Indonesia. Sekarang, pertanyaannya adalah bagaimana seorang muslim mengidentifikasi diri mereka dalam ruang baru ini. Pada aspek tertentu, kelompok konservatif nampak mendominasi dan berhasil menggeser wacana Islam toleran, terbu ka, dan liberal yang telah dikembangkan oleh kelompok progresif di masa Orba. Berbasis pada penafsiran yang literal, mereka men men-challenge demokrasi dengan membawa kembali gagasan gagasan-gagasan negara Islam, khila>fah dan menentang Pancasila. Di sisi lain, kelompok pro progresif nampak kehilangan daya tarik. Terlebih isu isu-isu yang mereka angkat, terutama tiga pilar demokrasi (sekularisme, liberalisme dan pluralisme), mendapat reaksi negatif ,ter utama ketika kelompok konserv atif berhasil melakukan infiltrasi ke dalam tubuh Islam arus utama. Usaha dua organisasi Islam arus utama, Nahdhatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, untuk merumuskan Islam Nusantara dan Islam Kebhinekaan juga belum bisa memuaskan semua pihak. Dalam suasana “b erebut wacana” ini, M. Quraish Shihab – salah satu ulama yang memiliki posisi sentral di era Soeharto dan pasca reformasi – muncul dengan gagasan Islam wasatiahnya. Ia mengklaim bahwa wasatiyah adalah usaha untuk menyeimbangakan antara keislaman dan keplur alan mayarakat Indonesia. Dilatarbelakangi oleh hal tersebut, tesis ini akan mendiskusikan bagaimana gagasan M. Quraish Shihab tentang Islam wasatiyah . Dengan menggunakan istilah tafsir wasat}i i, tesis ini ingin melihat bagaimana gagasan Islam wasatiyah me mpengaruhi pemikiran M. Quraish Shihab tentang Al Al-Qur’anQur’an, dan bagaimana bagaimana gagasan tersebut termanifestasikan dalam produk penafsirannya. Dalam memaparkan data, tesis ini menggunakan metode deskriptifdeskriptif-analitis di mana ide Talal Asad tentang ortodoks i digunakan sebagai kerangka berpikir untuk membaca M. Quraish Shihab. Tesis ini menemukan tiga rgumen utama, pertama, wacana wasathiyah Islam diperkenalkan oleh sarjana sarjana-sarjana muslim modern sebagai respons atas modernisasi dan persinggungan Islam dengan dunia Barat. Adapun bagi Shihab, wasatiyah digunakan nya sebagai pandangan alternatif dalam memahami Islam setelah terjadinya perubahan sosial pasca reformasi reformasi. Kedua, untuk membuat Al Al-Qu r’an wasati>wasati>, Shihab menggunakan pendekatan kontekstual yang ber basis pada tradisi dengan memberikan penekanan pada aspek maqa>s{id dan kesesuaian antara produk penafsiran dengan kebutuhan muslim Indonesia. Meskipun demikian, dalam pengaplikasiannya, penafsiran Shihab tidak selalu mengambil posisi wasat{ (tengahtengah). Terkadang ia condong ke kanan seperti pe perso alan pembagian peran dan hak waris , terkadang ke kiri seperti dalam kasus hak wanita untuk menjadi pemimpin di ruang publik publik, dan terkadang mengkombinasikan keduanya sebagaimana dalam kasus toleransi. Ketiga, fenom ena Shihab menunjukkan sebuah usaha kreatif dalam menyikapi perubahan sosial dalam masyarakat muslim, terutama dalam mengelola permasalahan hubungan agama dan neg negara -bangsa. Dalam konteks Indonesia yang demokra demokratis ,Shihab telah memberi alternatif lain deng an tidak mempertentangkan nilai nilai Islam dengan demokrasi Barat sebagaimana kecenderungan kelompok konservatif , dan tidak pula mendorong Islam ke ranah privat sebagaimana kelompok liberal.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Pembimbing: Dr. Munirul Ikhwan, Lc., M.A.
Uncontrolled Keywords: Pemikiran M. Quraish Shihab, Wasatiyah, Tafsir Wasati, konservatif, Liberal
Subjects: 200 Agama > 297 Agama Islam > 297.1226 Tafsir Al-Qur'an, Ilmu Tafsir
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Hermeneutika Al Qur'an
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 13 Aug 2024 09:15
Last Modified: 13 Aug 2024 09:15
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/66462

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum