M. Amirul Ma’rufi, NIM.: 20105010055 (2024) PANDANGAN MASYARAKAT DIENG TERHADAP KEWALIAN MBAH FANANI DALAM TINJAUAN SUFISTIK. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.
|
Text (PANDANGAN MASYARAKAT DIENG TERHADAP KEWALIAN MBAH FANANI DALAM TINJAUAN SUFISTIK)
20105010055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (2MB) | Preview |
|
Text (PANDANGAN MASYARAKAT DIENG TERHADAP KEWALIAN MBAH FANANI DALAM TINJAUAN SUFISTIK)
20105010055_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (5MB) | Request a copy |
Abstract
Belakangan ini, terjadi fenomena unik di Indonesia, salah satunya adalah orang gila dianggap Wali Allah. Gelar Wali Allah diberikan oleh Allah tidak hanya sebuah personalitas atau identitas saja, dibalik itu tersimpan tugas spiritual seperti menyebarkan kebaikan, menyebarkan agama islam, ataupun bahkan mengatur dunia agar stabil. walaupun terkesan diluar nalar, tapi inilah adanya. salah satu fenomena yang terjadi di belakangan ini yaitu adanya pengakuan kelompok masyarakat yang menganggap bahwa Mbah Fanani merupakan sosok Wali Allah yang mengemban tugas dari Allah di daerah Dieng. Oleh sebab itu, penelitian ini dilakukan untuk memberikan gambaran kewalian Mbah Fanani yang masih bertapa di Gunung Dieng selama 26 tahun, mendalaminya dengan tinjauan sufistik yaitu bagaimana praktek tasawuf yang diterapkan dalam kehidupannya, untuk diambil hikmah perjalanan spiritualnya Mbah Fanani serta membuktikan bahwa manusia biasa juga bisa mengenali Wali Allah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu mengambil data lapangan di daerah Dieng Kulon, Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah dengan pengumpulan data dilakukan dengan observasi, interview (wawancara) dan dokumentasi. Untuk memverifikasi data tersebut dengan menggunakan metode triangulasi yaitu memvalidasi data berdasarkan data lapangan biar tidak terjadi bias atau pendapat pribadi, sehingga memperoleh data yang objektif sesuai data lapangan. Hasil penelitian diketahui bahwa Mbah Fanani menjalankan kehidupan sufi awalnya karena mendapatkan ilham dari Allah untuk melakukan uzlah ke Dieng. setelah beruzlah selama 26 tahun, masyarakat menganggap bahwa Mbah Fanani adalah seorang penjaga gunung Dieng alasannya karena Mbah Fanani sering memberikan petunjuk bagi masyarakat untuk menjaga lingkungan sekitar yang sering digunakan pengunjung untuk maksiat terutama zina serta menjaga situs-situs bersejarah seperti Candi Arjuna, Candi Gatot Kaca dan lain sebagainya agar tidak terjadi dampak kerusakan alam yang akan menyebabkan bencana. Selain itu, ada pula yang menganggap Wali Allah dikarenakan beliau adalah seorang hamba yang sungguh-sungguh (mujahadah) seperti uzlah, zuhud, melanggengkan diam dan berpuasa dalam mendekatkan diri kepada Allah sampai ke maqam fana’dimana Mbah Fanani telah selesai dengan "dirinya" atau beliau telah meleburkan dirinya pada kehendak Sang Pencipta. Mati sajroning urip, orang yang sudah mematikan nafsunya dalam kehidupan didunia, Wallahu A'lam.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing: Rizal Al Hamid M.Si. |
Uncontrolled Keywords: | Mbah Fanani, Sufistik, Wali Allah, Masyarakat Dieng |
Subjects: | 200 Agama > 297 Agama Islam > 297.2 Teologi Islam, Aqidah dan Ilmu Kalam |
Divisions: | Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah dan Filsafat Islam (S1) |
Depositing User: | Muh Khabib, SIP. |
Date Deposited: | 16 Aug 2024 10:47 |
Last Modified: | 16 Aug 2024 10:47 |
URI: | http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/66544 |
Share this knowledge with your friends :
Actions (login required)
View Item |