Ruslin, NIM.: 22205021014 (2024) MEKANISME RESERVATIF MASYARAKAT WASILOMATA TERHADAP SALAFI PADA PRAKTIK PERNIKAHAN. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.
|
Text (MEKANISME RESERVATIF MASYARAKAT WASILOMATA TERHADAP SALAFI PADA PRAKTIK PERNIKAHAN)
22205021014_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (6MB) | Preview |
|
Text (MEKANISME RESERVATIF MASYARAKAT WASILOMATA TERHADAP SALAFI PADA PRAKTIK PERNIKAHAN)
22205021014_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (5MB) | Request a copy |
Abstract
Tesis ini mengkaji tentang mekanisme reservatif iman yang terjadi pada masyarakat Wasilomata pada praktik pernikahan masyarakat kelompok Salafi yang bermukim di daerah tersebut. Kelompok Salafi yang dimaksud adalah penduduk asli Wasilomata yang mengalami perubahan praktik keagamaan dalam ritual pernikahan setelah kembali dari perantauan. Perbedaan praksis pernikahan Salafi dengan praksis pernikahan masyarakat Wasilomata menciptakan ketegangan sosial pada masyarakat. Sehingga reaksi masyarakat dilema antara mau menerima atau menolak pernikahan yang di lakukan Salafi di Wasilomata. Namun bagaimana pun, kelompok Salafi tetap bagian dari masyarakat Wasilomata yang akan tetap melangsungkan kehidupannya secara berdampingan dengan masyarakat Wasilomata. Sehingga mekanisme reservatif iman yang ditempu oleh masyarakat Wasilomata dan Salafi dalam melansungkan praktik pernikahan Salafi di Wasilomata. Oleh karena itu penelitian ini menjadi penting untuk dilakukan sebagai upaya menemukan pokok permasalahan yang di tinjau dari sudut pandang akademik. Penelitian ini menggunakan teori reservatif iman sebagai landasan teoritis untuk menganalisis pelaksanaan praktik pernikahan Salafi yang berlansung di Wasilomata. Untuk menjawab pokok persoalan penelitian mengajukan dua pertanyaan yakni Bagaimana kontestasi gerakan komunitas Salafi dan masyarakat di Wasilomata? dan Bagaimana mekanisme Reservatif masyarakat Wasilomata terhadap Salafi pada praktik pernikahan? melalui dua pertanyaan ini Reservatif akan terlihat bagaimana ia menjadi titik temu setelah proses negosiasi antara masyarakat Wasilomata dan Salafi pada praktik pernikahan. kemudian terakhir penelitian ini berkontribusi pada studi mengenai pengelolaan pluralitas masyarakat dalam konteks adat istiadat dan agama yang berbeda dalam praksis pernikahan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dilakukan secara intens dan terfokus dalam rentang waktu tiga bulan. Pengumpulan data dilakukan dengan pendekatan wawancara pada lima belas narasumber yang terdiri dari delapan orang masyarakat Wasilomata yang aktif dalam komunitas gerakan Salafi, enam orang tokoh adat, dan seorang lagi adalah masyarakat umum yang bertempat tinggal di Wasilomata. Selanjutnya, pengumpulan data juga dilakukan dengan teknik observasi dan Individual’s Life History, sebuah metode yang dilakukan dengan cara peneliti hadir dan mengikuti setiap kajian Salafi serta terlibat aktif secara sosiologis dengan keseharian kelompok masyarakat Wasilomata yang mempraktikkan ajaran Komunitas Salafi. Dari hasil penelitian dapat di simpulkan bahwa gerakan komunitas Salafi di Wasilomata membawa identitas Salafi yang di dapatkannya dari luar daerah. Sehingga berimplikasi pada sulitnya mereka berbaur dengan masyarakat Wasilomata yang memiliki identitas kedaerahan yang kuat lekat dengan budaya. Secara genealogi komunitas Salafi merupakan masyarakat asli Wasilomata yang melangsungkan kehidupanya di Wasilomata. Sehingga mekanisme reservatif iman menjadi penyatuan kesepakatan dalam praktik pernikahan Salafi yang dilakukan di Wasilomata antara salafi dan masyarakat Wasilomata. Selama komunitas Salafi mampu menurunkan tensi identitasnya dan lebih menghargai kesepakatan dengan masyarakat Wasilomata agar eksistensinya tetap terjaga. Dalam konteks yang disharmonis budaya mampu mereduksi konflik dengan menawarkan penerimaan yang baik dan bersyarat terhadap komunitas Salafi pada praktik pernikahan. Reservatif iman atau akomodasi yang tidak tulus merupakan jalan tengah yang paling ideal diantara kedua pihak (komunitas Salafi dan Masyarakat Wasilomata) dalam praktik pernikahan. Upaya dalam mencapai kesepakatan antara kedua pihak tersebut penerimaan bersyarat, mengabaikan keadilan dan mengesampingkan kebenaran demi keadilan, untuk mempertahankan eksistensi masing-masing kelompok sekaligus tetap menjaga harmoni sosial di dalam masyarakat Wasilomata.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Additional Information / Supervisor: | Pembimbing: Dr. Roma Ulinnuha, S.S.,M.Hum |
Uncontrolled Keywords: | Praktik Pernikahan, Reservatif, Salafi, Masyarakat Wasilomata |
Subjects: | 300 Ilmu Sosial > 300 Ilmu-Ilmu Sosial > 306.6 Sosiologi - Agama |
Divisions: | Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Studi Agama Agama (S2) |
Depositing User: | Muh Khabib, SIP. |
Date Deposited: | 16 Aug 2024 13:54 |
Last Modified: | 16 Aug 2024 13:54 |
URI: | http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/66561 |
Share this knowledge with your friends :
Actions (login required)
View Item |