TAZKIYAH AL-NAFS DALAM QS. AL-SYAMS [91] : 7 – 10 PERSPEKTIF TAFSIR MAQASIDI

Arrum Nur Febriani, NIM.: 20105030038 (2024) TAZKIYAH AL-NAFS DALAM QS. AL-SYAMS [91] : 7 – 10 PERSPEKTIF TAFSIR MAQASIDI. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (TAZKIYAH AL-NAFS DALAM QS. AL-SYAMS [91] : 7 – 10 PERSPEKTIF TAFSIR MAQASIDI)
20105030038_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (TAZKIYAH AL-NAFS DALAM QS. AL-SYAMS [91] : 7 – 10 PERSPEKTIF TAFSIR MAQASIDI)
19105010053_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (6MB) | Request a copy

Abstract

Modernitas hari ini selain melahirkan banyak kemajuan dan kemudahan bagi manusia, juga membawa tantangan yang tidak bisa dihindarkan. Tantangan tersebut diantaranya adalah problematika psikologis, seperti perasaan cemas berlebihan, hedonisme, kurangnya kepedulian sosial, dan lain sebagainya. Pengelolaan diri dan jiwa yang baik menjadi sangat penting dalam hal ini. Upaya tersebut dapat disebut juga dengan ‘Tazkiyah al-Nafs’. Pernyataan mengenai tazkiyah al-nafs terdapat dalam QS. al-Syams[91]: 7-10. Oleh karena itu, penelitian ini akan membahas bagaimana analisis maqasidiyyah dalam ayat tersebut dan relevansinya terhadap problematika psikologi modern. Penelitian ini menggunakan metode penafsiran tafsir maqasidi oleh Prof. Abdul Mustaqim. Sesuai dengan tujuan tafsir maqasidi yakni memberikan aksentuasi terhadap penafsiran ayat-ayat Al-Qur’an yang tidak terpaku pada penjelasan makna literal teks yang eksplisit tetapi juga mencoba menjangkau maksud dibalik teks yang implisit yang tidak terucapkan. Dalam kajian psikologi, jiwa memiliki peran yang sangat penting terhadap terjadinya sebuah perilaku manusia. Selain menjadi objek dalam kajian ilmu psikologi, ‘jiwa’ juga menjadi fokus objek dalam kajian ilmu tasawuf. Jiwa dianggap sebagai entitas yang memiliki kecenderungan. Oleh karena itu, demi menjaga jiwa dalam dimensi positif, para ahli tasawuf merumuskan langkah-langkah (takhalli, tahalli , dan tajalli ) yang harus dijalankan oleh manusia dalam rangka menyucikan jiwanya. Berdasarkan hasil analisis, QS. al-Syams[91]: 7-10 prespektif penafsiran tafsir maqasidi memberikan kesimpulan bahwasanya upaya tazkiyah al-nafs memiliki nilai maqasidiyyah berupa hifz al-nafs, hifz al-din, dan hifz al-‘aql (menjaga jiwa, agama, dan akal) serta nilai fundamental berupa nilai al-insaniyyah (kemanusiaan) dan nilai al-hurriyah ma’a al-mas’uliyyah (kebebasaan disertai dengan tanggung jawab). Nilai-nilai maqasidiyyah tersebut berdasarkan hasil analisis langkah-langkah tazkiyah al-nafs yang mengalami perkembangan pemikiran serta praktik tasawuf, serta analisis teks ayat berdasarkan berbagai fitur linguistik. Hingga akhirnya, tasawuf modern tidak lagi memiliki sifat isolatif dengan hidup menyendiri, melainkan dengan tetap aktif di tengah pembangunan masyarakat, bangsa, dan negara. Dengan ini, upaya tazkiyah al-nafs akan tetap menjadi relevan serta memberikan pengaruhnya pada zaman modern hari ini, sebagaimana cita-cita psikologi dalam membangun jiwa serta mental yang sehat yang tercermin pada pemikiran, perasaan, dan perilaku seseorang.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Fitriana Firdausi, S.Th.I., M.Hum.
Uncontrolled Keywords: Tazkiyah Al-Nafs, Qs. Al-Syams[91]: 7-10, Tafsir Maqasidi , Tasawuf
Subjects: 200 Agama > 297 Agama Islam > 297.1226 Tafsir Al-Qur'an, Ilmu Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: Habib edt
Date Deposited: 20 Aug 2024 11:05
Last Modified: 20 Aug 2024 11:05
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/66627

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum