RESILIENSI ANAK DENGAN PENGALAMAN KEDUKAAN DI UNIT PELAYANAN TEKNIS RUMAH PENGASUHAN ANAK WILOSO PROJO YOGYAKARTA

Era Fazira Pratiwi, NIM.: 20102050049 (2024) RESILIENSI ANAK DENGAN PENGALAMAN KEDUKAAN DI UNIT PELAYANAN TEKNIS RUMAH PENGASUHAN ANAK WILOSO PROJO YOGYAKARTA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (RESILIENSI ANAK DENGAN PENGALAMAN KEDUKAAN DI UNIT PELAYANAN TEKNIS RUMAH PENGASUHAN ANAK WILOSO PROJO YOGYAKARTA)
20102050049_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (RESILIENSI ANAK DENGAN PENGALAMAN KEDUKAAN DI UNIT PELAYANAN TEKNIS RUMAH PENGASUHAN ANAK WILOSO PROJO YOGYAKARTA)
20102050049_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya peningkatan jumlah kejadian kematian selama rentan waktu 2017-2022 dengan jumlah kematian mencapai 8,07 juta jiwa. Kehilangan orang tua pada masa anak-anak dapat menimbulkan dampak besar pada perkembangan anak, termasuk dalam hal kesejahteraan emosional. Terlebih lagi apabila setelah meninggalnya orang tua, anak harus tinggal di Lembaga Asuhan Anak. Mereka memiliki beban ganda yang memerlukan resiliensi lebih untuk menjalani hidup kedepannya. Fenomena tersebut melatar belakangi penelitian ini mengenai resiliensi anak dengan pengalaman kedukaan di UPT RPA Wiloso Projo Yogyakarta. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data wawancara, observasi, dan dokumentasi. Subjek penelitian adalah anak asuh, serta informan pendukung yaitu kepala RPA, pekerja sosial, dan pendamping anak. Analisis data penelitian dilakukan dengan melakukan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan dengan uji keabsahan data melalui triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan ketiga subjek melewati 5 fase kedukaan menurut Elisabeth Kubler Ross yaitu fase penolakan (denial), fase kemarahan (anger), fase penawaran (bergaining), fase depresi (depression) dan fase penerimaan (acceptance). Diperlukan adanya kemampuan untuk dapat melewati fase kedukaan. Resiliensi anak asuh bersumber dari faktor I Have, I Am, dan I Can. Faktor I Have bersumber dari lingkungan yang suportif, role model positif, dan akses ke sumber daya. Faktor I Am berupa adanya harga diri, sense of purpose, kesadaran diri dan penerimaan diri. Faktor I Can berupa kemampuan sosial dan komunikasi, pengelolaan emosi, serta problem solving dan pencarian dukungan

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information / Supervisor: Pembimbing: Noorkamilah, S.Ag., M.Si.
Uncontrolled Keywords: Kedukaan Anak, Resiliensi, Lembaga Asuhan Anak
Subjects: 300 Ilmu Sosial > 360 Permasalahan dan Kesejahteraan Sosial > 362.7 Permasalahan dan Layanan kepada Anak dan Remaja
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Ilmu Kesejahteraan Sosial (S1)
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 06 Sep 2024 09:30
Last Modified: 06 Sep 2024 09:30
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/66783

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum