KESIAPAN MENIKAH PADA DEWASA AWAL DENGAN LATAR BELAKANG KELUARGA BERCERAI

Elisa Fitrotul Mutoharoh, NIM.: 20107010042 (2024) KESIAPAN MENIKAH PADA DEWASA AWAL DENGAN LATAR BELAKANG KELUARGA BERCERAI. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (KESIAPAN MENIKAH PADA DEWASA AWAL DENGAN LATAR BELAKANG KELUARGA BERCERAI) 20107010042_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (2MB) | Preview
	Text (KESIAPAN MENIKAH PADA DEWASA AWAL DENGAN LATAR BELAKANG KELUARGA BERCERAI) 20107010042_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf Restricted to Registered users only Download (7MB) | Request a copy

Abstract

Individu yang memasuki usia dewasa awal akan dihadapkan tugas perkembangan baru, salah satunya yaitu menikah. Keputusan untuk menikah harus dibarengi dengan kesiapan menikah tiap individu. Kesiapan menikah dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya latar belakang keluarga. Anak dari keluarga bercerai akan menemui lebih banyak masalah dan khawatir tentang komitmen, terutama komitmen untuk menikah. Selain itu, keluarga bercerai akan memberi dampak terhadap persepsi kesiapan menikah. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran kesiapan menikah pada dewasa awal dengan latar belakang keluarga bercerai. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif denagan pendekatan fenomenologis. Penelitian ini melibatkan 3 informan yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria yaitu individu dewasa awal berusia 25-35 tahun, belum menikah, berasal dari keluarga bercerai. Pengumpulan data dari penelitian ini menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Adpaun teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ketiga informan telah mempersiapkan pernikahan dalam berbagai aspek, seperti aspek secara mental, finansial, moral, emosional, interpersonal, dan peran. Akan tetapi, dalam mempersiapkan pernikahannya, masing-masing informan memiliki hambatan yang berbeda, seperti mengalami penolakan dari calon pasangan karena status perceraian orang tuanya, merasa cemas dan takut untuk menikah karena merasa insecure dengan perceraian orang tuanya, dan merasa takut dalam menjalin hubungan romantis terlebih hubungan yang proyeksinya ke arah pernikahan.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item