LARANGAN MENIKAH PADA BULAN SURO DI MASYARAKAT DUSUN KLAMPEYAN DAN DUSUN TEPIHARJO DESA PANEKAN KEC. EROMOKO KAB. WONOGIRI

RISKI LUTFIA FAJRIN, NIM.: 07360049 (2012) LARANGAN MENIKAH PADA BULAN SURO DI MASYARAKAT DUSUN KLAMPEYAN DAN DUSUN TEPIHARJO DESA PANEKAN KEC. EROMOKO KAB. WONOGIRI. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (LARANGAN MENIKAH PADA BULAN SURO DI MASYARAKAT DUSUN KLAMPEYAN DAN DUSUN TEPIHARJO DESA PANEKAN KEC. EROMOKO KAB. WONOGIRI)
BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (LARANGAN MENIKAH PADA BULAN SURO DI MASYARAKAT DUSUN KLAMPEYAN DAN DUSUN TEPIHARJO DESA PANEKAN KEC. EROMOKO KAB. WONOGIRI)
BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Abstract

ABSTRAK Di kalangan masyarakat Dusun Klampeyan dan Dusun Tepiharjo terdapat kepercayaan bahwa pernikahan yang dilakukan pada bulan Suro dapat menimbulkan sengkolo (petaka) dan kesengsaraan bagi kedua mempelai dan keluarganya, karena pada bulan tersebut dipercayai sebagai bulan keramat serta ada mitos yang mengisahkan tentang larangan dari pihak Keraton Surakarta untuk tidak melangsungkan pernikahan pada bulan Suro. Jika larangan tersebut dilanggar, diyakini kehidupan pasangan pengantin yang menikah pada bulan suro tersebut tidak akan tenteram. Dalam hukum Islam, ada beberapa pernikahan yang dilarang seperti nikah mut'ah, syighar, takhlil, dan lain sebagainya. Namun larangan menikah yang terdapat di Dusun Klampeyan dan Dusun Tepiharjo tidak termasuk dalam macam-macam pernikahan yang dilarang oleh Islam. Metode penelitian yang digunakan bersifat deskriptif analitik, yaitu penelitian yang bersifat menjelaskan data yang ada di lapangan. Adapun caranya dengan melakukan penelitian langsung di lapangan (field research). Kemudian penyusun menganalisis permasalahan tersebut dengan menggunakan instrumen analisa data kualitatif deduktif melalui pendekatan normatif, yakni berdasarkan al-Qur'an dan Hadits dan dengan tidak meninggalkan undang-undang yang berlaku. Kesimpulan dari penelitian ini bahwasanya larangan menikah pada bulan Suro yang ada di masyarakat Dusun Klampeyan dan Dusun Tepiharjo ini bertentangan dengan nash Al-Qur'an dan Sunnah karena tidak ditemukan dalil-dalil yang dapat menguatkan larangan tersebut. Keyakinan masyarakat atas mitos yang ada secara turun temurun tentang larangan menikah pada bulan Suro dikhawatirkan dapat menimbulkan kemusyrikan yang dapat menjerumuskan manusia pada kenistaan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi permasalahan diatas, sebagai bentuk kepedulian antar sesama dan bentuk implementasi hukum Islam terhadap kenyataan yang terjadi di masyarakat. div

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: 1. Drs. Riyanta, M.Hum. 2. Fathorrahman, S.Ag. M.Si.
Uncontrolled Keywords: larangan menikah, bulan Suro, mitos, musyrik, nista
Subjects: Islam dan Tradisi
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Madzab (S1)
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 15 Aug 2023 13:35
Last Modified: 15 Aug 2023 13:36
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/6703

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum