Danial Aziz, NIM.: 02510847 (2010) FILSAFAT ILMU ISLAM SYED M.NAQUB AL-ATTAS. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.
|
Text (FILSAFAT ILMU ISLAM SYED M.NAQUB AL-ATTAS)
02510847_BAB I_BAB PENUTUP dan DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (13MB) | Preview |
|
|
Text (FILSAFAT ILMU ISLAM SYED M.NAQUB AL-ATTAS)
02510847_BAB II sampai BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (47MB) | Request a copy |
Abstract
Abad ke-20 sering kali disebut oleh para pengamat sebagai abad kebangkitan Islam. Kebangkitan ini tidak hanya terlihat di bidang politik dan gerakan sosial, tetapi juga dalam ranah pemikiran. Sejak paruh kedua abad ke-20, muncul gerakan yang dikenal sebagai "Islamisasi Pengetahuan" atau "Islamisasi Sains", yang dipelopori oleh tokoh-tokoh seperti Syed M. Naquib al-Attas, Isma'il Raji al-Faruqi, Seyyed Hossein Nasr, dan Ziauddin Sardar. Di antara mereka, Syed M. Naquib al-Attas dikenal karena pandangannya yang khas tentang filsafat ilmu dalam perspektif Islam. Al-Attas merumuskan gagasan-gagasannya secara mendasar dengan menjelaskan landasan filosofis dari ilmu pengetahuan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pemikiran filsafat ilmu Islam menurut Syed M. Naquib al-Attas. Metode yang digunakan adalah penelitian kepustakaan (*library research*) dengan pendekatan kualitatif-deskriptif. Beberapa metode yang diterapkan antara lain Metode Interpretasi, Metode Historis, dan Metode Hermeneutika. Metode-metode ini digunakan untuk memahami makna esensial dari pemikiran al-Attas dalam konteksnya, sehingga pemikirannya mengenai filsafat ilmu Islam dapat dipahami secara komprehensif. Beberapa pandangan dari tokoh lain terkait filsafat ilmu dalam Islam juga diuraikan sebagai bagian dari kajian ini. Menurut al-Attas, filsafat ilmu Islam sangat kuat dan sistematis, sehingga mampu memberikan solusi yang mendasar dan universal terhadap berbagai persoalan. Meski masih dibutuhkan langkah-langkah lebih lanjut untuk menyelesaikan masalah-masalah partikular, filsafat Islam telah menawarkan sebuah terobosan baru yang orisinal dan independen. Al-Attas berpendapat bahwa ilmu tidak bersifat tak terbatas, meskipun objek ilmu dapat bervariasi. Ada batas kebenaran pada setiap objek kajian ilmu, sehingga pencarian ilmu yang sejati bukanlah pencarian yang tak berujung. Ilmu sejati, menurut al-Attas, harus memiliki dampak langsung terhadap individu manusia, karena ia berhubungan dengan identitas dan nasib manusia itu sendiri. Ilmu yang memiliki batas ini disebut *hikmah* atau kebijaksanaan. Dengan hikmah, setiap kebenaran mendapatkan makna yang tepat, tanpa menguranginya atau melampauinya. Hikmah membimbing pemahaman terhadap batas-batas kebenaran dalam setiap objek ilmu, sehingga ilmu yang benar adalah ilmu yang mengenal batas kebenaran dalam objeknya. Oleh karena itu, ilmu pengetahuan menurut al-Attas harus menjadi sarana menuju insan kamil (manusia sempurna). Filsafat ilmu Islam yang dikemukakan oleh Syed M. Naquib al-Attas erat kaitannya dengan gagasan besar yang diusungnya, yakni Islamisasi ilmu pengetahuan (*Islamization of Knowledge*), yang menjadi program utamanya. Dalam gagasannya ini, al-Attas mencoba mentransformasikan konsep-konsep filsafat ilmu Islam, sambil secara bersamaan memproklamirkan gagasan besar mengenai Islamisasi pengetahuan.
| Item Type: | Thesis (Skripsi) |
|---|---|
| Additional Information / Supervisor: | Pembimbing: Dr. Alim Roswantoro,M.Ag |
| Uncontrolled Keywords: | Filsafat Ilmu, Pemikiran Tokoh Islam, Syed M.Naquib Al-Attas |
| Subjects: | 200 Agama > 297 Agama Islam > 297.261 Islam dan Filsafat, Filsafat Islam |
| Divisions: | Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah Filsafat (S1) |
| Depositing User: | Muh Khabib, SIP. |
| Date Deposited: | 25 Sep 2024 10:24 |
| Last Modified: | 25 Sep 2024 10:24 |
| URI: | http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/67224 |
Share this knowledge with your friends :
Actions (login required)
![]() |
View Item |
